Ramadan 1443 H

Puasa tapi Tidak Salat Apakah Sah Puasanya? Simak Penjelasannya

Apakah melaksanakan puasa tapi tidak salat fardu puasanya tetap sah? Begini penjelasannya lengkapnya lengkap dengan doa yang dibaca setelah salat.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Padna
Suasana salat Tarawih pertama Ramadan 2022 di Masjid Besar At Taqwa di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022) malam. 

TRIBUNJABAR.ID - Apakah melaksanakan puasa tapi tidak salat Fardu puasanya tetap sah?

Melaksanakan salat fardu hukumnya wajib bagi umat Islam.

Apalagi ketika bulan Ramadan, melaksanakan salat akan melipatgandakan pahala umat Islam.

Bahkan dalam hadist pun dijelaskan bahwa salat merupakan tiang agama Islam.

"Shalat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu." (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16, dari ‘Abdullah bin ‘Umar.)

Selain melaksanakan salat fardu, hal yang penting lainnya untuk dijalankan sebagai umat Islam adalah menunaikan zakat, berhaji, serta melaksanakan puasa.

Tetapi, bagaimana jika kita melaksanakan puasa tapi tidak salat fardu?

Apakah puasa seseorang tetap sah jika tidak melaksanakan salat fardu?

Bagaimana jika seseorang melakukannya dengan sengaja atau tidak sengaja?

Wahid Ahmadi, Mantan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah menjelaskan, ulama membedakan terkait tidak melaksanakan salat lima waktu ini menjadi dua, yaitu meninggalkan karena ingkaran, dan kedua karena tahawunan atau malas.

Ingkaron artinya orang tersebut tidak melaksanakan shalat lima waktu karena mengingkari kewajiban shalat.

Salat merupakan kewajiban setiap Muslim, sehingga harus ditunaikan.

Namun jika orang tersebut mengingkari kewajiban tersebut, maka hal ini sudah tidak dianggap sebagai Muslim.

"Kalau sudah mengingkari tidak dianggap sebagai Muslim, kafir itu kalau mengingkari kewajiban shalat," terang Wahid.

Baca juga: Doa Mustajab Zikir Pendek Hasubunallah Wanimal Wakil Dibaca Setelah Salat Duha, Ini Keutamaannya

Untuk kasus ini, maka tidak wajib puasa, karena yang wajib berpuasa adalah orang mukmin.

Di sisi lain, ada sebagian orang yang tidak melaksanakan salat tapi hatinya beriman.

Dia juga mengakui bahwa salat itu wajib, hanya dia merasa belum bisa melakukan, inilah yang dinamakan tahawun atau mengabaikan.

Untuk kasus kedua, yakni meninggalkan karena tahawunan, tetap wajib untuk puasa dan puasanya sah.

Diharapkan dengan melaksanakan puasa maka orang tersebut akan melakukan salat lima waktu.

"Karena berpuasa itu jauh lebih berat dari melaksanakan shlat. Jadi diharapkan dengan puasa, dia ikhlas puasa, dia niat karena Allah."

"Kemudian Allah memberikan hidayah untuk akhirnya mudah terdorong menjalankan ibadah salat 5 waktu," jelasnya.

Di sisi lain, bagaimana hukumnya jika seseorang hanya melakukan salat lima waktu ketika di bulan Ramadan saja?

Wahid menjelaskan hal itu tidak boleh karena telah itu merupakan tidak serius dalam beragama.

Namun berbeda, jika sebelum Ramadan tidak salat lima waktu, dan setelah Ramadan orang tersebut salat, itu merupakan peningkatan.

"Asumsinya, setelah Ramadan kan lebih ringan, karena tidak ada puasa, dia salat lebih leluasa. Nah kalau setelah Ramadan dia kemudian malah meninggalkan salat, ya itu main-main dengan agama," terangnya.

Ia menambahkan, jika hal itu dilakukan karena hanya sebatas iseng saja, maka dapat menjadikan batal keislamannya.

"Jadi tidak boleh shalat 5 waktu hanya Ramadan saja," katanya.

Baca juga: Download Aplikasi Doa Digital Cocok Bantu Tingkatkan Keimanan Saat Ramadan

Doa yang dibaca setelah salat fardu

Berikut ini kumpulan doa harian yang dibaca setelah salat fardu agar hidup selalu mendapatkan hikmah.

Menjadi golongan pengisi surga atau pewaris surga adalah hal yang patut diidam-idamkan setiap umat muslim.

Tentu saja hal itu dapat diraih dengan upaya ibadah ketaatan, termasuk diringi dengan doa.

Ilustrasi - Doa buka puasa Ramadhan
Ilustrasi - Doa buka puasa Ramadhan (Pixabay)

Sebagai muslim, ketika terkena musibah hal yang patut dilakukan selain berusaha yakni dengan cara berdoa.

Berdoa tidak hanya memohon pertolongan, tapi juga berdoa agar diberi hikmah untuk dapat menyikapi masalah.

Bacaan doa meminta hikmah merupakan satu di antara doa mustajab dan doa harian yang dibaca setelah salat fardu.

Berikut ini TribunJabar.id rangkum bacaan doa agar diberi hikmah lengkap dalam Bahasa Arab, latin beserta artinya.

رَبِّ هَبْ لِى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ وَٱجْعَل لِّى لِسَانَ صِدْقٍ فِى ٱلْءَاخِرِينَ وَٱجْعَلْنِى مِن وَرَثَةِ جَنَّةِ ٱلنَّعِيمِ

Rab bi hab li hukmaw wa alhiqni bis saalihin Wajal li lisaana sidqin fil aakhirin Wajalni miw warasati jan natin naim

Artinya: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan pertemukanlah aku dengan orang-orang yang shalih, serta jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang yang datang kemudian. Dan jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang mewarisi surga yang penuh nikmat." (QS. Asy Syu'araa: 83-85)

اَللَّهُمَّ افْتَحْ عَلَيْنَا حِكْمَتَكَ وَانْشُرْ عَلَيْنَا مِنْ خَزَائِنِ رَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahummaftah ‘alaina hikmataka wansyur ‘alainaa min khozaa,ini rohmatika yaa arhamarraahimiin.

Artinya: “Ya Allah, bukakanlah untuk kami hikmah-Mu dan taburkanlah kepda kami rahmat-Mu dari gudang-gudang rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha Kasih.”

رَبَّنَا آَتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدً

“Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)’.” (QS. Al-Kahfi: 10)

Bacaan doa ini merupakan doa Ashabul Kahfi, pemuda mencari tempat berlindung ke dalam gua.

Mereka memohon doa diberi petunjuk agar keluar dari masalah yang mereka hadapi sehingga ditunjukkan Allah SWT untuk berlindung di dalam gua.

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.”

Artinya:

“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha ayat 25-28).

Berikut ini merupakan doa yang dipanjatkan Nabi Musa AS ketika diperintahkan berdakwah kepada Raja Firaun.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved