Sosok H Endang, Pemilik Jembatan Perahu di Karawang, Beli Mobil Pajero Pakai Uang Receh

Nama Haji Endang kini membuat ramai netizen, pemilik usaha jembatan penyebrangan di Karawang ini diketahui membeli mobil dengan uang receh.

TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Haji Endang saat datang ke dealer mobil di wilayah Cikampek dengan mengenakan pakaian sederhana. 

Endang mengatakan, kalau saat itu jalan desa tersebut merupakan jalan buntu, hanya sebagai penyeberangan kerbau.

Sedangkan di seberang dusun tersebut merupakan Desa Parungmulya sebagai wilayah kawasan industri.

"Saya minta izin dengan Pak Bupati saat itu, Pak Dadang S Muchtar. Saya datang. Pak Bupati bagaimana kalau kita usaha bareng dengan Pemkab, untuk membuat jalur penyeberangan, tetapi beliau minta saya sendiri saja. Karena sudah ada izin, saya beranikan diri," kata Haji Endang kepada Tribun Jabar, dilansir, Jumat, (3/4/2022).

Pada awalnya, ia membuat perahu dengan kapasitas dua puluh motor.

Perahu itu ditarik menggunakan tali untuk menyeberang.

"Awalnya sehari juga cuma dapat Rp 16 ribu. Bahkan ada beberapa warga yang menganggap khawatir jika ada penyeberangan itu bakal bikin bising dan banyak maling. Tetapi saya izin dan banyak tokoh setuju. Walau hasilnya sedikit saya tekuni karena tujuan saya untuk membantu perekonomian warga," katanya.

Lambat laun karyawan yang menyeberang mulai ramai, kemudian ia menambah perahu penyeberangan menjadi dua.

Banyak diskusi dengan pegawainya, Endang kemudian mempunyai ide untuk membuat penyeberangan dengan sistem perahu ponton.

Awalnya ia membeli puluhan perahu kayu dan sisanya dibuat sendiri.

Untuk mengurangi risiko kerugian dan kecelakaan bagi warga yang menyeberang, Endang pun mulai membuat perahu ponton dari besi. Saat ini jumlahnya mencapai 15 unit.

Ia bahkan meminjam modal untuk usahanya itu ke bank. Modalnya jika ditotal dan dibuat sekaligus menurut Haji Endang bisa mencapai Rp 5 miliar.

Untuk hari kerja, Endang akui satu hari satu malam itu sekitar sepuluh ribu kendaraan roda dua menyeberang. Dengan tarif Rp 2.000 sekali menyeberang.

Ia juga mengungkapkan jika anda pengendara yang tak punya uang atau kurang, ia tak larang untuk menyebrang.

Diketahui, ia memiliki 40 karyawan. Mereka dibagi-bagi menjadi beberapa divisi yang memungut bayaran, menyiapkan pengembalian, lalu menyiapkan dan mengontrol perahu penyeberangan serta menjaga sampah yang menyangkut ke perahu.

Sejak jembatan penyeberangan itu dibangun, ekonomi di sekitarnya pun turut tumbuh. Banyak warga berjualan di pinggir jalan.

Selain itu, Endang mengaku ia juga memperbaiki jalan dari hasil penyeberangan tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved