Apa Itu Varian XE? Varian Baru Corona Muncul di Inggris, Epidemiolog: Waspadai Gelombang Ketiga

WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) baru-baru ini melaporkan adanya varian baru virus Corona di Inggris, yang sementara ini disebut sebagai varian XE.

Editor: Hermawan Aksan
Kompas.com
Ilustrasi Covid-19 

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak takut berlebih terhadap Varian XE.

Sebab, rekombinasi pada virus bukan hal yang baru dan sudah banyak terjadi.

"Ketakutan yang berlebihan pun akan berpengaruh pada imunitas tubuh menghadapi berbagai ancaman penularan penyakit di sekitar kita," kata Wiku.

Selain itu, Wiku meminta masyarakat untuk bertanggung jawab kepada diri sendiri dan orang di sekitarnya dengan tetap menggunakan masker dengan benar selama beraktivitas di luar rumah untuk mencegah penularan virus.

"Kita jaga kondisi ini dengan semangat gotong royong dan rasa penuh tanggung jawab atas peran masing-masing bukan tidak mungkin kita bisa mempertahankan kondisi yang kondusif ini dan tidak kembali mengalami lonjakan kasus," ucapnya.

Data lain mengenai keparahan varian XE saat ini masih dalam penelitian lebih lanjut.

Dicky juga memprediksi akan ada varian virus corona baru hasil dari gabungan dua varian yang berbeda. 

"Kecenderungan ke depan penyakit Covid akan muncul banyak varian rekombinan, yang lebih cepat menular dan dominan infesi di saluran napas atas," tuturnya.

Lantas, apa yang bisa dilakukan sebagai upaya mitigasi mencegah penyebaran varian XE?

Menjawab hal ini, Dicky menyarankan agar pemerintah terus mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 pada masyarakat, baik dosis kedua maupun booster.

Upaya 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas masih sangat diperlukan.

"Sekali lagi saya menegaskan Omicron bukanlah varian terakhir, termasuk gelombang ketiga Omicron kemarin bukanlah gelombang terakhir."

"Bahwa ke depan akan ada potensi varian baru (ataupun) gelombang baru tetap ada," ujarnya.

"Namun kita harus minimalkan risiko, dengan mitigasinya adalah terus menjaga leveling PPKM, tidak mesti sampai level 3 atau 4 tapi setidaknya bisa tetap dijadikan sebagai payung untuk efektivitas 3T," sambung dia.

Menurut Dicky, testing, tracing, dan treatment atau 3T tidak boleh menurun, terutama yang sifatnya surveillance terhadap penyebaran virus.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved