Persib Bandung
Sosok Zalnando, Pemain Persib Bandung yang Terpilih Goal Of The Month Edisi Maret 2022
Zalnando terpilih sebagai Goal Of The Month edisi bulan maret 2022. Hal tersebut langsung diumumkan di akun Twitter resmi Persib.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Pertandingan sepak bola memiliki tujuan untuk mencetak gol. Dengan cara tersebut, sebuah tim dapat dinobatkan memenangkan pertandingan.
Akan tetapi, proses terciptanya sebuah gol itu tak kalah penting.
Sebuah gol disebut indah ketika melihat prosesnya yang tidak mudah dan tak sembarang pemain dapat melakukannya.
Baru-baru ini, Persib Bandung mengadakan pemilihan Goal of The Month (Gol bulan ini), melalu laman Twitter resmi @persib, Sabtu (3/4/2022).
Melalui unggahannya itu, bobotoh diajak untuk memilih gol siapa yang terbaik selama bulan Maret 2022.
Terdapat tiga gol yang dinominasikan untuk menjadi yang terbaik, yakni gol Bruno Cantanhede, Erwin Ramdani, dan Zalnando.
Proses voting pun telah selesai dilakukan di akun Twitter @persib dan menghasilkan Zalnando yang paling banyak dipilih.
Baca juga: Marc Klok Baru Sehari di Belanda, Bobotoh Persib Sudah Kangen: Jangan Lupa Kembali ke Bandung!
Dengan persentase Bruno sebesar 27,5 persen, Erwin 13,3 persen, dan Zalnando 59,1 persen.
Dilansir dari akun Twitter @persib, Gol Zalnando dinobatkan menjadi gol terbaik di bulan Maret.
Gol Zalnando dicetak ke gawang Madura United.
Ramai bobotoh mengucapkan selamat kepada Zalnando pada unggahan tersebut.
"Selalu bikin kejutan,"tulis @imaputrisugandi19
" Marcos Alonso nya Persib,"tulis @samkrisnaaa
" Keren bang, untung garobek itu gawang,"tulis @keranjangtabiya.

Sosok Zalnando
Pemain ini sebenarnya berasal dari kawasan Bandung Raya, tepatnya Cimahi.
Namun dia tak pernah bersinggungan dengan Diklat Persib atau pun Persib junior.
Ia melanglang buana hingga ke luar negeri dan kini akhirnya bisa membela klub yang diidolakannya sejak kecil.
Pemain tersebut adalah Zalnando.
Ia direkrut Persib Bandung saat persiapan Liga 1 2019.
Zalnando datang ke Persib dengan CV yang mentereng di Sriwijaya FC.
emain kelahiran Cimahi, 25 Desember 1996 ini mulai mengenal sepak bola pada tahun 2002.
Saat itu, Zalnando berkeinginan untuk masuk sekolah sepak bola (SSB) untuk mewujudkan cita-citanya sebagai pemain sepak bola profesional.
Untuk memuluskan jalannya, pada tahun 2009, Zalnando masuk Asian Soccer Academy.
Setelah bertahun-tahun menimba ilmu di akademi sepak bola ternama di Indonesia itu, panggilan Timnas Indonesia U-16 akhirnya datang kepadanya.
Lalu, Zalnando pun masuk dalam proyek SAD yang diterbangkan ke Uruguay bersama pemain-pemain berbakat lainnya pada tahun 2012.
Setahun kemudian, Zalnando pulang ke Tanah Air.
Di Indonesia, Zalnando direkrut oleh Sriwijaya FC yang kala itu merekrut jebolan SAD. Di tim berjuluk Laskar Wong Kito itu, Zalnando memulai perjalanan kariernya di level junior terlebih dahulu.
Kemampuannya itu akhirnya tercium oleh tim sepak bola PON Sumatera Selatan.
Bermain bersama tim sepak bola PON Sumatera Selatan, membuat kemampuannya semakin meningkat.
Pada tahun 2014, Zalnando menjadi bagian dari Timnas U-21 yang berangkat ke Spanyol untuk mengikuti turnamen COTIF 2014.
Di turnamen yang diikuti oleh beberapa tim kelas dunia seperti Argentina U-20 dan Spanyol U-20 itu, Zalnando bermain sebanyak 2 kali.
Sejak saat itu, nama Zalnando selalu masuk dalam daftar pemain senior Sriwijaya FC. Di
tahun 2015, namanya masuk dalam tim Sriwijaya FC untuk berlaga di Piala Jenderal Sudirman.
Zalnando kemnbali mendapat panggilan Timnas U-23 yang akan berlaga pada ajang SEA Games 2015.
Akhirnya ia lolos seleksi dan ikut berangkat bersama 20 pemain lainnya ke Singapura.
Sebagai pemain muda, Zalnando sempat merasakan bermain di posisi penyerang. Namun akhirnya, Zalnando menemukan posisi terbaiknya ketika di tempatkan di bek sayap kiri.
Satu tempat di posisi bek kiri Sriwijaya FC menjadi milik Zalnando sejak bergulirnya ISC A tahun 2016.
Zalnando mampu bersaing dengan nama-nama besar di Sriwijaya FC saat itu seperti Wildansyah hingga Thierry Gathuessi.
Di Liga 1 2017, Zalnando kembali memperkuat Sriwijaya FC. Di bawah asuhan Oswaldo Lessa dan Hartono Ruslan, Zalnando bermain sebanyak 11 kali.
Dia pun kembali dipanggil Timnas pada tahun 2017 kala menghadapi Myanmar. Zalnando bermain selama 35 menit pada pertandingan yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Indonesia itu.
Memasuki Liga 1 2018, Zalnando masih bertahan bersama Sriwijaya FC. Pada musim itu, Sriwijaya FC yang membangun proyek mengumpulkan para pemain bintang, Zalnando mendapat 18 kali penampilan.
Sebagai warga Jawa Barat, Zalnando ingin sekali memperkuat Persib. Tawaran itu akhirnya datang pada tahun 2019 ketika Persib Bandung sedang gencar-gencarnya mengembalikan talenta lokal.
Zalnando mengungkapkan, sebelum menerima pinangan Persib, ada empat tim yang menawarinya bergabung.
Namun karena rasa cintanya terhadap Persib, maka ia memutuskan untuk bergabung dengan tim kebanggaan bobotoh itu.
"Pertama, ya, Persib serius, kan, ya beda aja gitu main di tanah kelahiran. Ya motivasinya berbeda juga. Bukan sekadar profesional juga, tapi ada rasa kebanggaan juga," ujarnya.
Di musim 2019, Zalnando tidak dengan mudah merebut posisi bek kiri yang diisi oleh Ardi Idrus. Zalnando hanya mendapat 7 kali penampilan saja dalam satu musim.
Sementara di posisi bek kanan, di mana Zalnando juga bisa bermain di posisi itu, peran Supardi Nasir sulit untuk digoyahkan.
Zalnando sadar, persaingan untuk menjadi pemain inti di Persib tidak pernah mudah. Perlu kerja keras serta konsistensi agar namanya masuk dalam starting line up.
"Ya alhamdulillah, saya cuma bekerja keras dan selalu siap bila dipercaya oleh pelatih. Musim depan saya harus lebih baik dan lebih banyak berkontribusi,” katanya.
Di Liga 1 2020, Zalnando sama sekali tidak bermain. Dia hanya berada di bangku cadangan sampai akhirnya kompetisi dibatalkan di pekan ketiga karena pandemi Covid-19.
Memasuki musim 2021, Zalnando memiliki ambisi untuk meraih banyak prestasi bersama tim. Selain itu, dia punya target pribadi untuk bisa lebih banyak tampil bersama Persib.
"Setiap pemain yang datang ke Persib pasti maindset-nya juga sudah berbeda. Semakin besar tim keinginan suporter semakin tinggi dan Persib juga punya sejarah panjang jadi kami ingin kasih juara. Dan itu memang maindset atlet sepak bola. Semua pemain pasti punya keinginan seperti itu," ucapnya.