Ramadan 1443 H

Bacaan Niat Mandi dan Keramas Sebelum Puasa Ramadan, Lengkap Tata Cara Mandi Diajarkan Rasulullah

Berikut ini bacaan niat mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan, berikut tata cara mandi yang diajarkan Rasulullah SAW.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hermawan Aksan
Ilustrasi keramas(Hoby Finn) via Kompas.com
Foto ilustrasi niat mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan 

TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini bacaan niat mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan, berikut tata cara mandi yang diajarkan Rasulullah SAW.

Menyambut bulan suci Ramadan 1443 H, sebelum puasa Ramadan sebagian besar umat Islam biasanya membersihkan diri.

Sebagian muslim meyakini mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan dapat mensucikan diri.

Hal ini bertujuan muslim mensucikan diri untuk menghadapi bulan suci agar jiwa dan raga dalam keadaan fitri.

ilustrasi mandi sunnah
ilustrasi mandi sunnah (Tribunnews)

Baca juga: Hukum Membaca Niat Puasa Ramadan, Bila Tak Baca Niat Puasa Apakah Tidak Sah? Begini Penjelasannya

Lalu, bagaimana bacaan niat mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan tersebut?

Berikut ini Tribunjabar.id rangkum bacaan niat mandi dan keramas lengkap dengan tata cara mandi sunah diajarkan Rasulullah SAW, dilansir dari berbagai sumber.

Sebenarnya mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan hukumnya sama seperti mandi sunah.

Demikian, tata cara mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan tidak berbeda dengan tata cara mandi sunah lainnya.

Seperti mandi salat Jumat, mandi bagi wanita haid, mandi setelah memandikan mayat dan sebagainya.

Hanya saja, berbeda saat melafalkan niat.

1. Membaca niat mandi dan keramas

Berikut bacaan niat mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan.

“Nawaitu ghusla lidukhuli romadoona sunnatan lillahi ta’aalaa.”

Artinya :

"Saya niat mandi menjelang atau sebelum Ramadan sunah karena Allah Ta’ala"

2. Rukun Mandi

Sebagaimana mandi pada umumnya, pertama mengguyurkan air ke seluruh badan.

Dari ujung rambut hingga mengalir ke pori-pori kulit.

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadis.

Aisyah radhiyallahu'anhu menceritakan tata cara mandi sunah Rasulullah,

"Beliau (Rasulullah) memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya.

"Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat.

"Beliau memasukkan jari-jari ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepala.

"Kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.

ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جَسَدِهِ كُلِّهِ

“Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya.” (HR Bukhari No 248 dan Muslim No 316).

Adapun dalam riwayat hadis kedua menjelaskan dengan urutan tata cara mandi sebagai berikut.

Sebelum mengguyurkan air ke seluruh badan terlebih dahulu mencucui tangan sebanyak tiga kali.

Kemudian membersihkan kemaluan atau kotoran dengan tangan kiri.

Mencuci tangan kembali setelah membersihkan kemaluan menggunakan sabun.

Setelah itu berwudhu secara sempurna sebagaimana untuk shalat.

Lalu mengguyur air dari atas kepala tiga kali, mencuci kepala dan menyela-nyela rambut.

Barulah mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan lalu kiri.

Baca juga: Catat! Inilah Hal-hal yang Membatalkan Puasa Ramadan dan Hal-hal yang Diperbolehkan Ketika Berpuasa

3. Sunah mandi

Dalam setiap pekerjaan syariat Islam mengajarkan untuk membaca bismillah terlebih dahulu.

Kemudian sebelum mandi dapat berwudhu.

Membersihkan badan untuk menghilangkan najis dan hadas, dengan cara menggosokkan tangan pada badan.

Saat hendak membersihkan setiap bagian badan mendahulukan sisi kanan lalu kiri.

Nah, itulah bacaan niat mandi dan keramas lengkap tata cara mandi sunah sebelum puasa Ramadan.

Hukum Mandi dan Keramas Sebelum Puasa Ramadan

Meski demikian, perlu diketahui mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan tak jadi keharusan.

Pasalnya, tidak ada dalil yang mendasarinya baik di dalam hadis atau pun Al Quran.

Hanya saja, saat itu tersiar dari Ummu Salamah dan Aisyah Radhiallahu'anhu menceritakan Rasulullah SAW melaksanakan mandi besar.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki waktu subuh dalam kondisi junub karena berhubungan dengan istrinya. Beliau pun mandi sebelum salat subuh, kemudian puasa di hari itu.” (HR. Ahmad, Ad-Darimi dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Husain Salim Asad Ad-Darani).

Pada dasarnya, dalam hadis tersebut mandi besar dikerjakan Rasulullah SAW karena telah berhubungan dengan istri.

Namun, terkait mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan ini, bagi muslim yang ingin melaksanakannya tak ada larangan baginya.

Baca juga: Mimpi Basah di Siang Bolong ketika Puasa Bagaimana Hukumnya? Berikut Penjelasan Menurut Ulama

Karenanya, diterangkan bahwa membersihkan diri termasuk amalan yang sangat dicintai.

Rasulullah SAW memiliki kebiasaan melaksanakan mandi sebelum melakukan ibadah, seperti mandi sebelum salat Jumat hingga mandi sebelum salat Id.

Demikian karena tarikh perbuatan atau kebiasaan Rasulullah SAW sehingga mandi sebelum salat Id maupun mandi sebelum puasa Ramadan dianggap pula mandi sebagai hukum sunah.

“Sungguh aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Al ‘Aroj mengguyur kepalanya karena keadaan yang sangat haus atau sangat terik dengan air sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa.” (HR. Abu Daud no. 2365)

Abu Ath Tyobi pun menjelaskan mengenai hadits tersebut bahwa,

“Hadits ini merupakan dalil bolehnya orang yang berpuasa untuk menyegarkan badan dari cuaca yang cukup terik dengan mengguyur air pada sebagian atau seluruh badannya. Inilah pendapat mayoritas ulama dan mereka tidak membedakan antara mandi wajib, sunah atau mubah.” (Aunul Ma’bud, 6/352, Asy Syamilah).

Maka, kesimpulannya adalah melaksanakan mandi dan keramas sebelum puasa Ramadan bukan menjadi syarat berpuasa dalam Islam.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved