Breaking News

Kasus Subang Makin Terang, Polisi Sudah Temukan TKP Baru, Ada Juga Saksi Baru yang Diperiksa

Penyidik hingga saat ini sudah memeriksa saksi-saksi sebanyak 121 orang termasuk saksi baru kasus pembunuhan ibu dan anak di subang tersebut.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Dwiki MV
Kondisi rumah tempat ditemukannya ibu dan anak tewas di dalam bagasi mobil yang berlokasi di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Polda Jabar yakin bisa segera mengungkap kasus Subang atau kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang yang menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, 18 Agustus 2021 silam.

Penyidik hingga saat ini sudah memeriksa saksi-saksi sebanyak 121 orang termasuk saksi baru kasus pembunuhan ibu dan anak di subang tersebut.

Suasana rumah penemuan jasad ibu dan anak yang meningal dunia di bagasi mobil di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021).
Suasana rumah penemuan jasad ibu dan anak yang meningal dunia di bagasi mobil di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021). (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Kabid Humas Polda Jabar Kombespol Ibrahim Tompo mengatakan, tidak hanya sekedar tanmbahan saksi baru.

Bahkan pihak penyidik sudah menemukan tempat kejadian perkara (TKP) baru yang masuk dalam rangkaian peristiwa pembunuhan ibu dan anak tersebut.

"Selain 121 saksi kita periksa. Ada 10 TKP yang sudah kita periksa untuk mengungkapnya," jelas Ibrahim kepada Tribunjabar.id, di Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/3/2022).

Tidak hanya itu, Ibrahim juga pihaknya sudah menginventarisir ratusan alat bukti yang kuat dan erat kaitannya dengan kasus subang tersebut.

"Ada 200 lebih alat bukti yang telah kita amankan dan periksa, sehingga kasus ini bisa terang benderang terungkap," pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Jabar terus melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat.

Yosef beserta tim kuasa hukumnya saat ziarah ke makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021) sore.
Yosef beserta tim kuasa hukumnya saat ziarah ke makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di TPU Istuning, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (8/10/2021) sore. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Sebagaimana diketahui, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan meninggal di bagasi mobil Alphard yang diparkir di dàepan rumahnya di Kampung Ciseuti Jalan Cagak Subang pada 18 Agustus 2021 lalu.

Kabid Humas Polda Jabar Kombespol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya intan ⁰tengah inten terus menyelidiki kasus ini agar segera mungkin bisa terungkap.

"Kita terus inten terus menggarap kasus ini agar segera terungkap dan kita tidak tinggal diam untuk mengungkapnya," ujarnya, saat Wakapolri Komjen Gatot Edi Pramono meninjau vaksin di SMK Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Kamis (31/3/2022).

Bahkan untuk mengungkapnya, pihaknya sudah kembali memeriksa saksi-saksi baru yang jumlahnya mencapai 100 orang lebih untuk mengupas tuntas kasus ini.

"Kasus Subang  ini kita intens terus melakukan pengungkapan sampai sekarang sudah ada kurang lebih sekitar 121 saksi yang diperiksa," tuturnya.

Ibrahim menyebutkan, pihaknya sejauh ini juga tengah memeriksa adanya saksi - saksi baru berdasarkan adanya temuan baru hasil dari pendalaman.

"Ada saksi-saksi baru yang kita periksa juga, berdasarkan hasil pendalaman dan pengungkapan bukti baru," ucapnya.

Sejak pertama terjadinya kasus ini, hingga saat ini terhitung mencapai 226 hari, tentunya menjadi harapan kasusnya cepat terungkap.

"Mudah-mudahan upaya-upaya yang dilakukan oleh penyidik untuk mengungkap kasus ini bisa memberikan harapan sama-sama terungkap, sehingga masyarakat terlayani dan terayomi," pungkas Ibrahim.

Kabar Terkini Danu Saksi Kasus Subang

Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang masih terus bergulir.

Lamanya kasus Subang yang sudah berjalan hampir 8 bulan itu menimbulkan liarnya opini publik.

Sejak kasus Subang mencuat, bahkan sejumlah saksi tak jarang menjadi sasaran untuk dicurigai.

Seperti suami korban (Yosef), anak korban (Yoris) hingga orang-orang terdekat dari korban.

Tanpa kecuali, sasaran kecurigaan tersebut juga menimpa kepada Danu yang merupakan keponakan korban.

Muhamad Ramdanu atau akrab disapa Danu (22) dicurigai setelah dirinya terendus anjing pelacak di TKP.

Namun, ia sempat mengungkap alasan dirinya terendus anjing pelacak lantaran pernah masuk ke TKP.

Tak sampai di sana, kecurigaan publik mulai memuncak saat pengakuan kontroversinya terkait masuk TKP karena diminta oknum Banpol.

Belakangan, nama Danu kembali mencuat setelah beredar tayangan Youtube yang menyarankan Danu melapor ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).

Lalu, bagaimana kondisi terkini Danu sekarang?

Kini, Danu harus menerima kecurigaan tersebut selama menjadi saksi kasus Subang.

Danu mengungkap tanggapannya yang sering dipandang sebelah mata.

Lama tak tampil, kondisi terkini Danu dalam keadaan sehat.

Lewat kanal Youtube Heri Susanto, Danu tampil mengungkap kondisinya.

Ia mengaku dirinya dalam keadaan sehat baik lahir maupun batin.

Kemudian, Danu menanggapi kabar yang tengah menyudutkan dirinya.

Danu pun memberikan jawaban bijak mengungkap curhatan bahwa dirinya pasrah.

Menurutnya ia pun tak bisa berbuat apa-apa, karena ia yakin segala sesuatu yang menentukan Sang Maha Kuasa.

“Simple aja sih bang menurut Danu mah,”

“Apapun di luar sana, mereka yang menggoreng Danu istilahnya, mengembalikan ke mereka, yang menentukan kan Allah,” ujar Danu, dikutip Tribunjabar.id dari tayangan Heri Susanto, Selasa (29/3/2022).

Bila dirinya dicurigai, Danu meyakini kepribadian dan perilaku dirinya bisa dinilai publik.

Untuk menanggapi kecurigaan publik, Danu mengaku hanya bisa membuktikannya dirinya tak bersalah lewat perilaku yang baik.

Kemudian Danu mengungkap saat ini dirinya fokus terhadap dirinya sendiri.

Baik dalam melakukan aktivitas sehari-hari, bekerja sampingan hingga membantu orangtua.

Beberapa bulan menjadi saksi, Danu bahkan ia mengaku sempat trauma.

Danu juga sempat dikabarkan jatuh sakit.

Nasibnya tergantung karena banting stir dari pekerjaan sebelumnya sebagai staf yayasan tempat korban bekerja.

Danu juga harus menadah uluran bantuan dari orang lain.

Diketahui saat ini Danu pun bekerja serabutan.

Beruntung saksi kasus Subang itu mendapat pekerjaan dari seorang Youtuber.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved