Tradisi Gembrong Liwet, Kemeriahan Warga Citali Sumedang Menyambut Bulan Ramadan
Tradisi ini adalah memasak nasi liwet bersama untuk kemudian dinikmati bersama. Dalam bahasa Indonesia, gembrong liwet artinya 'mengerumuni nasi liwet
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sebagian warga di Sumedang menyambut bulan Ramadan dengan tradisi gembrong liwet.
Tradisi ini adalah memasak nasi liwet bersama untuk kemudian dinikmati bersama. Dalam bahasa Indonesia, gembrong liwet bisa berarti 'mengerumuni nasi liwet'.
Gembrong liwet diadakan di lapangan Desa Citali, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Kamis (31/3/2022). Tahun ini merupakan kali ketujuh hajatan warga desa ini digelar.
Baca juga: Festival Liwet Nusantara, Tradisi munggahan di Ranah Indah Nyiur Melambai Ponpes Darussalam Ciamis
Kamis pagi, matahari baru setinggi galah, tetapi deretang tungku-tungku untuk memasak liwet sudah mengepulkan asap. Tungku-tungku itu terbuat dari susunan batako. Tungku tampak lebih lebah sehingga muat untuk dua alat masak.
Alat memasak yang utama adalah kastrol untuk menanak nasi. Tanpa ditanak menggunakan kastrol, nasi liwet akan kehilangan kesan. Di pinggir kastrol, barulah wajan untuk menggoreng lauk.
"Lauknya ada tahu, tempe, ayam bakar, lalap, sambel, banyak," kata Oting (40), warga Citali yang mengikuti gembrong liwet.
Dia mengatakan, satu kelompok peserta gembrong liwet harus menyiapkan nasi liwet dan lauknya secara dadakan. Tak ada yang dipernolehkan membuat nasi liwet di rumah kemudian dibawa ke arena gembrong liwet.
"Semuanya dilakukan di sini. Bawa bahan dan alat saja, terus memasak di sini," katanya.
Haji Umuh Muchtar, Bos Persib Bandung Hadir membuka acara tersebut. Dia kemudian berkeliling ke deretan kelompok ibu-ibu yang sedang memasak.
"Ini bagus sekali karena mempertahankan tradisi. Jangan sampai tradisi hilang atau dilupakan," kata Umuh Muchtar.
Menurutnya tradisi semacam ini adalah gambaran kecil persatuan Indonesia. Kegiatan ini boleh dicontoh oleh penduduk-penduduk di daerah lainnya karena sangat berguna untuk merekatkan persatuan.
Umuh mengatakan bahwa dia berterima kasih kepada pemerintah yang telah menjamin warga beraktivitas kembali, seiring dengan Covid-19 yang melandai.
Baca juga: Hidangan Natal Nasi Liwet di Gereja Santo Yohanes Ciamis Saat Kyai di Ciamis Pulang Salat Jumat
"Saya akan mencicipi nasi liwet ini meski sebetulnya saya sempit waktu," katanya.
Kepala Desa Citali, Nana Nuryana mengatakan bahwa panitia hanya menyediakan tenda, tungku, dan kayu bakar. Selain dari itu, warga yang membawa masing-masing.
Ramainya peserta acara gembrong liwet ini, kata Nana, menjadi bukti bahwa sikap silaturahmi, gotong royong, dan kebersamaan masih tetap melekat pada diri warga.
"Tak lupa juga, gembrong liwet iini sejatinya berbagi rezeki kepada sesama manusia," katanya di tempat yang sama