Warga Nekat Dirikan Tenda Depan Pertamina ITB di Indramayu, Ancam Duduki Sampai Orang Penting Datang
Warga di Desa/Kecamatan Balongan dirikan tenda dan dapur umum di tengah jalan depan gerbang utama PT Pertamina (Persero) ITB.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Warga di Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, mendirikan tenda dan dapur umum di tengah jalan depan gerbang utama PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Balongan (ITB).
Pendirian tenda dan dapur umum itu bukan karena sedang ada bencana alam.
Yang mereka lakukan adalah bentuk protes karena ada kebocoran limbah solar ke Pantai Balongan.
Akses jalan yang tertutup tenda membuat mobil-mobil raksasa milik PT Pertamina yang mengangkut LPG tidak bisa melintas.
Seorang warga, Akso Surya Darmawangsa, mengatakan, aksi yang dilakukan warga akan terus berlanjut sampai pihak PT Pertamina yang memiliki kewenangan mau menemui warga.
"Kita akan membangun dapur umum sampai permasalahan ini selesai. Kami akan menduduki Pertamina sampai orang yang mempunyai kewenangan mengambil keputusan datang ke Balongan," ujar Akso kepada Tribuncirebon.com, Senin (28/3/2022).
Akso menyampaikan, dampak dari kebocoran limbah solar tersebut sangat dirasakan warga.
Terutama bagi nelayan, petambak ikan, hingga sektor pariwisata.
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Indramayu, Kontainer Seruduk Bagunan TK, Ini Dugaan Penyebabnya
Apalagi, kebocoran tersebut sudah berlangsung dua minggu.
Pertamina pun telah mengakui terjadinya rembesan dari pipa SPL SPM 150.000 DWT di Perairan Jetty Cargo Integrated Terminal Balongan.
Rembesan itu terjadi ketika kapal tanker yang membawa produk jenis solar melakukan proses discharging ke tangki integrated Terminal Balongan.
Baca juga: Ogah Macet-macetan di Puncak Bogor, Mahasiswa Ini Jalankan Ide Cemerlang, Akhirnya Diamankan
Meski demikian, menurut warga, sampai saat ini belum ada iktikad baik dari PT Pertamina untuk melakukan ganti rugi soal dampak tersebut.
"Jadi, pertemuan sebenarnya sudah empat kali dengan hari ini. Intinya Pertamina tidak ada iktikad baik untuk menyelesaikan permasalahan limbah solar yang bercecer di wilayah Pantai Balongan," ujar dia. (*)