PENAMPAKAN Jembatan Gantung Setinggi 3 Meter Roboh saat 40 Santri di Ciamis Berfoto Selfie
Jembatan gantung roboh saat 40-an santri Pesantren Al Huda Turalak Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg Ciamis foto selfi, Jumat (25/3/2022).
Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Jembatan gantung roboh saat 40-an santri Pesantren Al Huda Turalak Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg Ciamis foto selfie, Jumat (25/3/2022).
Nahas, banyak santri yang terluka saat terjatuh karena berbenturan dengan batu Sungai Cileueur. Sebagian santri lainnya bahkan ada yang patah tulang.
Jembatan gantung itu sendiri berada di dekat muara Sungai Cikalagen Kampung Turalak Dusun Desa, Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis.
Jembatan gantung itu sendiri sedang dalam tahap penyelesaian pembangunan. Tinggi jembatan hingga ke dasar sungai begitu tinggi, 3 meter.
Baca juga: BREAKING NEWS, Jembatan Gantung Roboh Puluhan Santri di Ciamis Jatuh ke Sungai Hingga Patah tulang
“Dua orang dibawa ke rumah sakit. Ada juga yang ke puskesmas, paling banyak memang ke tukang urut di Cisepet. Ini tiga orang mengalami patah tulang tangan, baru pulang dari tukang urut. Totalnya masih pendataan, yang penting dilakukan penyelamatan terlebih dahulu,” ujar Pengurus Ponpes Al Huda Turalak, H Mamat Ahmad Solihudin yang akrab dipanggil Amang kepada Tribun di lokasi kejadian Jumat (25/3).
Sebelum kejadian, puluhan santri itu sedang berfoto selfi. Jembatan gantung itu menghubungkan Kampung Turalak dengan Dusun Bangunsirna Desa Sukamaju,
Kaitan kawat seklingnya lepas putus. Padahal jembatan gantung ukuran panjang 33 meter, lebar 1,5 meter dalam proses penyelesaian pembangunan.
Semua korban menurut Amang adalah siswa kelas VII SMP Al Huda yang juga santri mondok di Ponpes Al Huda Turalak, yang kebetulan hari Jumat tersebut sedang libur.
“Di sini hari liburnya hari Jumat, bukan hari Minggu. Tadi itu, siswa kelas VII SMP Al Huda punya kegiatan syukuran khataman, sekaligus munggahan di sisi Sungai Cileueur,” terangnya.
Menurut Amang, di sisi Sungai Cileueur Blok Leuwi Nutug tersebut ada lahan milik pesantren. Para santri melakukan kegiatan munggahan di lahan tersebut sembari “ngaliwet” untuk munggahan.
Saat menunggu masaknya nasi liwet para santri (semuanya laki-laki) malah naik ke jembatan gantung yang sedang tahap penyelesaian pembangunan. Mereka foto selfie.
Puluhan santri terjatuh kecebur masuk Sungai Cileueur yang kebetulan Jumat siang tersebut arusnya tidak deras.
“Total siswa kelas VII ada 60 orang. Tapi tidak semuanya yang ikut kegiatan. Diperkirakan yang ikut ada 40 orang. Sekarang dilakukan upaya penanganan santri yang luka-luka. Kami bertanggung jawab atas keselamatan santri. Orangtua santri sudah kami hubungi,” tutur Amang (andri m dani)