Ramadan 1443 H

Jelang Ramadan 2022, Ketahui Syarat-syarat dan Rukun Puasa Ramadan, Wajib Berniat Sebelum Fajar

Jelang puasa Ramadan umat muslim dianjurkan mempersiapkan dan menyambutnya secara suka cita. Berkikut ketahui dulu syarat dan rukun puasa Ramadan

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
ilustrasi puasa 

TRIBUNJABAR.ID - Bulan suci Ramadan 1443 H atau Ramadan 2022 sudah di depan mata.

Tahun ini awal bulan Ramadan 2022 diprediksi jatuh pada 3 April 2022.

Menghadapi ibadah puasa Ramadan ini, umat muslim dianjurkan mempersiapkan dan menyambutnya secara suka cita.

Selain itu, sahabat muslim juga perlu mengingat kembali syarat dan rukun puasa.

Tentu saja, untuk menjalan ibadha puasa Ramadan terdapat beberapa syarat dan rukun puasa yang harus terpenuhi menurut syariat Islam.

Ucapan selamat puasa Ramadhan 2021, Ramadan 1442 H.
Ucapan selamat puasa Ramadhan 2021, Ramadan 1442 H. (Pixabay)

Baca juga: Apa itu Bulan Ramadan? Berikut Pengertian dan Penjelasan Arti Katanya Lengkap dengan Keutamaannya

Lalu seperti apa syarat dan rukun puasa Ramadan? Benarkah wajib berniat sebelum fajar?

Berikut ini Tribunjabar.id rangkum syarat dan rukun puasa Ramadan, dilansir dari muslim.or.id.

Untuk melaksanakan puasa Ramadan, terdapat syarat wajib dan syarat sah menunuaikan puasa.

Syarat Wajib Puasa

- Beragam Islam dan menyembah Allah SWT

- Berakal sehat dan waras

- Keadaan rohani dan jasmani sehat

- Sudah baligh atau sudah cukup umur

- Bukan termasuk musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh

- Memiliki kesanggupan melaksanakan puasa

- Mengetahui akan wajib puasa Ramadan

Syarat sah menunuaikan puasa

Syarat menunaikan puasa ini artinya ketika mendapati waktu tertentu, maka ia dikenakan kewajiban puasa.

Syarat yang dimaksud di antaranya:

1. Sehat, tidak dalam keadaan sakit.

2. Menetap, tidak dalam keadaan bersafar.

Dalil syarat ini sebagaimana terkandung dalam firman Allah SWT,

وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

“Dan barangsiapa yang dalam keadaan sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al Baqarah: 185).

Syarat ini termasuk dalam syarat wajib menunaikan puasa dan bukan syarat sahnya puasa dan bukan syarat wajibnya qadha puasa.

Karenanya syarat wajib menunaikan puasa bisa gugur pada orang yang sakit dan orang yang bersafar.

Namun, mereka mengqadha sesuai hari yang ditinggalkan sebagaimana berdasarkan kesepakatan para ulama.

Namun jika mereka tetap berpuasa dalam keadaan demikian, puasa mereka tetap sah.

Baca juga: Bacaan Doa-doa Menyambut Ramadan 1443 H Termasuk Doa Sayyidul Istighfar Lengkap Beserta Artinya

3. Dalam keadaan suci dari haid dan nifas.

Dalilnya adalah hadits dari Mu’adzah, ia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Hadits tersebut adalah,

عَنْ مُعَاذَةَ قَالَتْ سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ مَا بَالُ الْحَائِضِ تَقْضِى الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِى الصَّلاَةَ فَقَالَتْ أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ قُلْتُ لَسْتُ بِحَرُورِيَّةٍ وَلَكِنِّى أَسْأَلُ. قَالَتْ كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.

Dari Mu’adzah dia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah seraya berkata, ‘Kenapa gerangan wanita yang haid mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?’

Maka Aisyah menjawab, ‘Apakah kamu dari golongan Haruriyah? ‘ Aku menjawab, ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.’

Dia menjawab, ‘Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha’ shalat’.”

Berdasarkan kesepakatan para ulama pula, wanita yang dalam keadaan haid dan nifas tidak wajib puasa dan wajib mengqadha puasanya.

Rukun Puasa Ramadan

1. Islam

Rukun puasa untuk melaksanakan puasa tentu saja bergama Islam.

Sebagaimana pula puasa merupakan termasuk dalam rukun Islam.

2. Berniat

Pada dasarnya berniat merupakan syarat sah puasa.

Namun wajib karena puasa adalah ibadah sedangkan ibadah tidaklah sah kecuali dengan niat sebagaimana ibadah yang lain.

Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.”

Berbeda dengan puasa sunah, puasa Ramadan diwajibkan berniat sebelum fajar.

Hukum ini diambil berdasarkan dalil hadis Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dari Hafshoh –istri
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ
“Barangsiapa siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah.”

Namun, perlu jadi catata, syarat ini adalah syarat wajib puasa Ramadan menurut ulama mazhan Malili, Salafiah dan Hambali.

Ada juga beberapa hadis yang menyatakan membaca niat dan doa dapat dilakukan malam harinya sebelum tidur.

Baca juga: Hukum Puasa Tapi Tak Makan Sahur, Apakah Sah Puasa Ramadhan-nya? Berikut Dalil Hadis Penjelasannya

3. Menahan dan mengontrol diri

Sebagaimana pengertiannya puasa artinya umat muslim menahan dan mengontrol diri dari segala hawa nafsu.

Seperti hawa nafsu makan, minum, melakukan kegiatan seksual dan hal-hal lainnya yang membatalkan puasa.

Demikian itulah beberapa syarat dan rukun puasa Ramadan sesuai syariat Islam.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved