Liputan khusus
Penyelundupan 1 Ton Sabu-sabu, Perempuan Eks Atlet Sepeda Nasional Terlibat Jaringan Internasional
Dalam kasus penyundupan 1 ton sabu-sabu di Pangandaran, jaringan internasional perdagangan narkoba ternyata juga merekrut warga lokal sejak jauh hari
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN- Fakta baru terungkap menyusul keberhasilan aparat Polda Jabar menggagalkan penyelundupan satu ton sabu-sabu dari Iran melalui jalur laut di Pantai Pangandaran, Rabu (16/3).
Untuk melancarkan aksinya, jaringan internasional perdagangan narkoba ternyata juga merekrut warga lokal sejak jauh hari. Mereka datang ke desa-desa di pesisir yang menjadi pintu masuk.
Modusnya beragam, mulai dari menawarkan pekerjaan hingga meminta diantar memancing ke tengah laut, seperti yang terjadi beberapa hari sebelum jajaran Polda Jabar membekuk para penyelundup 1 ton sabu-sabu di Pantai Madasari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Direktur Bumdes Masawah, yang juga menjadi pengelola Pantai Madasari, Indra Permana, mengatakan sepekan sebelum polisi menggagalkan penyelundupan sabu-sabu, ada bule yang berkeliaran di desanya dan meminta warga di Mandalasari mengantarnya ke laut untuk memancing.
"Entah benar untuk memancing, entah untuk ngambil sabu-sabu. Imbalannya besar, Rp 1 juta. Sempat ada yang mau, tapi untungnya enggak jadi," ujarnya kepada Tribun Jabar, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Ada Peran Anjing Warga Dalam Pengungkapan 1 Ton Sabu-sabu di Pangandaran, Temukan WNA yang Kabur
Indra mengatakan, perahu milik bule yang mengajak warga memancing itu adalah perahu yang disita polisi karena dipergunakan untuk mengangkut sabu-sabu. "Perahunya sama," kata Indra.
Lima orang ditangkap dalam penyergapan upaya penyelundupan sabu-sabu di Pantai Mandasari, Rabu.
Satu di antaranya, berinisiam M, warga Afganistan, sementara empat lainnya, DH, HH, AH, dan seorang perempuan yakni NS.
Belakangan diketahui, NS adalah mantan atlet nasional cabang olahraga sepeda BMX. DH yang kemudian diketahui sebagai pengendali atau pengatur pergerakan sabu-sabu, ternyata seorang kepada dusun.
Terkejut
Ketua Harian Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jabar, Gunaryo, mengaku semua pengurus Pengprov ISSI Jabar terkejut terkait keterlibatan mantan pembalap sepeda kelas BMX, NS (27), dalam kasus penyelundupan sabu-sabu seberat 1 ton di Pantai Madasari ini.
Gunaryo mengatakan, mewakili Pengprov ISSI Jabar,ia merasa prihatin karena ada satu anak didiknya yang dalam pembinaan mereka di luar batas pengawasan dan pembinaan melanggar hukum.
"Ya kami semua kaget dan prihatin. Kemarin teman-teman dari ISSI Jabar juga sudah hubungi pihak keluarga, tapi pihak keluarga menyebut dia seperti tak sengaja atau tak tahu apa yang dia bawa," katanya saat dihubungi, Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Kasus Sabu-sabu 1 Ton di Pangandaran, Kepala Dusun dan Pebalap Wanita Asal Tasik Ikut Ditangkap
Setelah tak aktif lagi dalam persepedaan Jabar sejak 2016, ujar Gunaryo, NS bekerja sebagai sopir tembak kendaraan. Menurut Gunaryo, sejak PON Jabar 2016, pihaknya lost contact.
"Saya meyakini NS tak tahu yang dia bawa itu barang terlarang. Dia juga ketika menjadi atlet sepeda selalu totalitas memberikan dedikasi ke sepeda BMX seperti mewakili Porda Tasik dan PON Jabar," katanya.
Dia juga berharap hal ini menjadi perhatian utamanya kepada pemerintah daerah terhadap atlet-atlet yang memang sudah tak terpakai di atas 25 tahun.
Kadang-kadang, katanya, mereka tak memiliki peluang karier di masa depannya, semisal beralih profesi.
"Ini yang harus menjadi perhatian stakeholder yang ada termasuk pemerintah daerah untuk berikan peluang kehidupan yang layak," ujarnya.
Rasa prihatin juga diungkapkan Ketua KONI Kabupaten Tasikmalaya, Saeful Hidayat. Menurut Saeful, NS pernah memperkuat kontingen atlet Kabupaten Tasikmalaya cabang sepeda BMX untuk even Porprov Jabar.
"Kami turut prihatin atas apa yang menimpa NS saat ini. Kami pun tak bisa berbuat apa-apa, terlebih ia sudah tak lagi berkiprah di Kabupaten Tasikmalaya," kata Saeful.
Baca juga: Mantan Atlet Sepeda Jabar Diduga Terlibat Penyelundupan 1 Ton Sabu, ISSI Jabar: Katanya Tak Sengaja
NS, kata Saeful, sebenarnya berasal dari Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Selama berkarier sebagai atlet sepeda BMX, ia selalu memperkuat kontingen Kabupaten Tasikmalaya, terutama dalam even Proprov Jabar.
"Setahu saya kiprah terakhirnya di Kabupaten Tasikmalaya tahun 2018. Kalau tak salah pada even Proprov Jabar," ujar Saeful. (padna/nandri prilatama/nazmi abdurahman/firman suryaman)