Persib Bandung
Kapten Persib Supardi Nasir Posting Kutipan Ambil Sikap Memilih Diam karena Keselamatan, Ada Apa?
Sebuah postingan kapten Persib sekaligus Bek Persib, Supardi Nasir kembali mencuri perhatian, Supardi membagikan kutipan tentang sikap diam
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah postingan kapten Persib sekaligus Bek Persib, Supardi Nasir kembali mencuri perhatian.
Dalam postingannya itu, Supardi membagikan kutipan tentang sikap diam.
Adapun isi kutipan tersebut tentang definisi diam sebagai keselamatan.
Pemain Persib Bandung itu menyadur sebuah kutipan dari Imam Hazm radhiyallahu anhu.
“Betapa banyak kita saksikan orang yang dibinasakan oleh ucapannya sendiri, dan kita belum pernah menyaksikan sama sekali bahwa seseorang dibinasakan oleh diamnya,”
“Maka janganlah kamu berbicara kecuali dengan ucapan yang mendekatkanmu kepada Penciptamu,” (Rosaail Ibni Hazam Al-Andalusi: 196), kutip Supardi Nasir.

Baca juga: Supardi Nasir Pos Video Menangis di Tengah-tengah Bobotoh Persib, Jupe: Masya Allah Syaikh, Semoga
Apakah postingan tersebut terkait kontroversi Arema FC dan Bali United?
Saat ini, kontroversi gol bunuh diri pemain Arema FC saat tanding lawan Bali United menjadi perbindangan hangat.
Bali United berhasil menang 2-1 atas Arema FC, dalam pertandingan di Stadion Gelora Ngurah Rai Denpasar Bali, Selasa (15/3/2022) malam.
Keadaan tersebut memperlebar jarak Bali dengan Persib Bandung yang berada di peringkat kedua kembali selisih tiga poin.
Sementara setelah laga tersebut, Bali United ada di puncak klasemen dengan 69 poin dari 31 pertandingan.
Adapun Persib Bandung di peringkat kedua di klasemen sementara dengan 66 poin.
Bhayangkara FC di peringkat ketiga dengan 59 poin.
Persebaya Surabaya di urutan keempat dengan 59 poin.
Dan Arema FC di urutan kelima dengan 58 poin.
Kemenangan Bali United atas Arema FC di laga kemarin malam, dinilai cukup janggal oleh sebagian bobotoh Persib Bandung.
Pasalnya, dalam laga tersebut Arema sempat mampu unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak dari titik pinalti pada menit 33, yang dieksekusi Carlos Fortes.
Namun sembilan menit kemudian, Arema FC justru memberikan peluang bagi Bali United FC untuk menyamakan kedudukan, melalui gol bunuh diri yang dilakukan oleh Dendi Santoso di menit 42.
Bahkan jelang akhir pertandingan babak kedua, Bali United justru mendapat hadiah pinalti setelah Fabiano Beltrame melakukan pelanggaran di kotak terlarang.
Lantas, di tengah riuhnya kontroversi Arema FC kalah dari Bali United, Supardi Nasir mendadak membagikan postingan kutipan tentang diam tersebut benarkah mengambil sikap.
Baca juga: Daftar Kejanggalan di Laga Bali United vs Arema, Bobotoh Persib Merana dan Bertanya, Ada Apa Arema?
Keutamaan Diam dan Menjaga Lisan menurut Aa Gym
Seringkali kita mendengar pepatah yang menyebut ‘Mulutmu adalah Harimaumu’.
Ada juga pepatah lain yang menyebut bahwa perkataan dari lidah melibihi ketajaman pedang.
Kedua pepatah tersebut mengingatkan agar seseorang senantiasa menjaga perkataan dan lisannya.
Betapa bahayanya lisan, dari sebuah perkataan perang pun dapat terjadi.
Baca juga: Enggan Disebut Habib, Quraish Shihab Ungkap Sebutan Habib Tak Sembarang, Ini 3 Sifat Menjadi Habib
Oleh karena itu, pentingnya menjaga lisan sangat diperingati oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadis-nya.
“Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa zikir kepada Allah akan mengeraskan hati, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR. Tirmidzi).
Aa Gym menjelaskan, bahwa perkataan yang diucapakan dapat membuka aib diri sendiri.
Ustadz kondang itu mengatakan perkataan seseorang dapat sekaligus menunjukkan jati diri seseorang.
Aa Gym mengatakan, semua sifat dan perilaku yang terlihat, akan nampak pada perkataan.
“Kita ngobrol itu sedang membuka aib sendiri sebetulnya.”
“Kalau kita banyak ngomong atau bicara kita sedang membuka diri kita sedang membuka aib, nih diri saya, begitulah,”
“Aib-aibnya kebuka, yang sombong, yang kikir, yang dengki semuanya itu nampak dari perkataan," ujar Aa Gym, dikutip dalam ceramahnya di Instagram pribadinya.
Selain bisa membuka aib, Aa Gym juga mengatakan bahwa lisan atau perkataan sama halnya seperti senjata.
Bila lisan digunakan sebagai kebaikan maka yang keluar pun adalah kebaikan.
Sebaliknya bila lisan digunakan untuk keburukan, maka yang keluar pun adalah keburukan.
Menurut Aa Gym, sesungguhnya cerminan lisan seseorang ada pada penerangan hatinya.
Seseorang dapat mengendalikan lisan karena dapat mendengar hatinya.
Sementara, seseorang yang berkata sembarangan maka ia tak mendengar suara hatinya.
Baca juga: Doa-doa yang Dibaca agar Dagangan Laris dan Rezeki Lancar, Lengkap Bahasa Arab Latin & Terjemahannya
Betapa lisan atau perkataan seseorang itu dapat membawa malapetaka atau celaka.
Dari perkataan seseorang bisa dihormati, disegani dan dipercaya.
Orang-orang tersebutlah golongan yang mampu mencegah dan mengatasi bahya dari lisan.
Namun, tak sedikit pula golongan yang celaka karena perkataannya seperti menebar kebencian atau pun mengucapkan kata-kata hinaan.
Rasulullah SAW memperingati betapa bahaya lisan atau perkataan bisa menggiring pada kebinasaan.
Peringatan menjaga lisan atau perkataan juga banyak tertuang dalam Al Quran.
Sebagaimana yang terkandung dalam Surat Al Hujurat: 12.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka itu adalah dosa.”
“Janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”
Allah SWT juga berfirman dalam Al Quran Surat Qaf: 16-18.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk disebelah kanan dan yang lain duduk disebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan di dekatnya malaikat pengawas (Raqib dan Atid) yang selalu hadir”.
Masih banyak peringatan-peringatan tentang pentingnya menjaga lisan atau perkataan.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al Israa: 36.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban”.
Baca juga: Doa-doa Mustajab Agar Keinginan Cepat Dikabulkan Allah SWT, Baca Surat Al Fatihah hingga Doa Hajat
Berikut ini keutamaan-keutamaan menjaga lisan atau perkataan, dikutip dari Umma.id.
1. Sifat kedudukan tinggi sebagai muslim
Menjaga lisan atau perkataan merupakan bagian dari sifat tertinggi bagi seorang muslim.
Hal ini disampaikan Rasullah SAW ketika suatu hari ada orang yang bertanya, ‘Siapah muslim yang paling utama?’
Rasulullah SAW pun menjawab:
“Orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain.” (HR. Bukhari Muslim No 64).
إِنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيِّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرً قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Dijelaskan pula dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Dijanjikan Surga
Dari Sahl bin Sa’ad ra. Rasulullah Muhammad saw bersabda: “Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya – yakni mulut atau lidah – serta antara kedua kakinya – yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan syurga untuknya.” (HR. Al-Bukhari)
3. Dijauhkan dari neraka Jahanam
Masalahatnya, apabila ia tak memiliki ilmu di bidangnya maka sebaiknya ia diam saja.
Karenanya berbicara yang salah dan buruk malah akan menjerumuskannya ke dalam neraka jahanam.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (HR. Al-Bukhari)
4. Dijauhkan dari kebinasaan
Rasulullah SAW menjelaskan orang-rang yang berbicara tanpa berpikir dan tak mampu menjaga lisannya maka akan binasa di akhirat.
Sabda Rasulullah SAW tersebut disampaikan ketika berbincang dengan Muadz bin Jabal.
“Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”.
Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?”
Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang menyungkurkan mukanya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka?” (HR. Tirmidzi)