Jelang Bulan Puasa, Harga Cengek Domba di Ciamis Makin Pedas, Sekilo Rp 100 Ribu
Di tingkat eceran di Pasar Manis Ciamis harga cabai rawit domba merah dalam seminggu ini naik dari Rp 50.000/kg jadi Rp 80.000/kg.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Dalam seminggu ini harga Cabai Rawit Domba melejit.
Di tingkat eceran di Pasar Manis Ciamis harga cabai rawit domba merah dalam seminggu ini naik dari Rp 50.000/kg jadi Rp 80.000/kg.
Bahkan harga eceran cabai rawit domba di pedagang sayur keliling sudah menembus angka Rp 100.000/kg atau Rp 10.000/ons.
Semakin pedasnya harga cabai rawit (cengek) ini tentu membuat ibu-ibu bertambah galau. Maklum soal minyak goreng semakin sulit didapat, harus antri untuk mendapatnya. Harga telur naik, harga daging sapi, daging ayam mulai membubung.
“Cengek ijo juga sudah mahal. Beli sarebu dapatnya sedikit, setengah dari biasanya,” keluh Yanti, warga Kertasari Ciamis.
Yoyo, seorang pedagang sayur keliling menyebutkan dalam seminggu ini harga cabai rawit domba maupun cabai rawit ijo lagi naik narekel.
“Cengek ijo sudah Rp 80.000/kg, jadi sa-onsnya Rp 8.000. Yang lebih mahal malah cengek domba (cabai rawit merah) sudah Rp 100.000/kg atau Rp 10.000/ons,” ujar Yoyo kepada Tribun Jumat (11/3).
Menurut Henhen, pedagang sayur mayur di Blok A Pasar Manis Ciamis dalam seminggu ini memang ada kenaikan harga cabai rawit yang cukup signifikan.
Cabai rawit domba yang seminggu lalu masih Rp 50.000/kg naik jadi Rp 80.000/kg.
“Memang ada kenaikan dari Rp 50.000 jadi Rp 80.000/kg,” ujar Henhen kepada Tribun Jumat (11/3).
Dan kenaikan harga cabai rawit tersebut sudah mulai dari tingkat petani. Seperti yang terjadi di tingkat petani di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantari Ciamis.
Dalam seminggu ini harga cabai rawit domba, di sentra sayur mayur kawasan agropolitan Sukamantri Ciamis tersebut sudah naik dari Rp 35.000/kg jadi Rp 50.000/kg.
“Sejak seminggu ini harga cengek domba sudah naik dari Rp 35.000/kg jadi Rp 50.000/kg,” ujar Pipin Arif Apilin, petani cabai di Desa Cibeureum Sukamantri kepada Tribun Jumat (11/3).
Menurut Pipin, yang juga Ketua Gapoktan Karangsari Desa Cibeureum tersebut, kenaikan harga cabai rawit yang cukup signifikan itu terutama akibat berkurangnya pasokan. Lantaran menurunnya hasil panen petani.
Hasil panen cabai rawit menurun cukup tajam sampai 30% akibat gangguannya cuaca ekstrim dan gangguan hama penyakit (andri m dani)