UPDATE SBM ITB: Tak Ada Pembelajaran, Mahasiswa Merasa Rugi
Mahasiswa SMB ITB yang merasa dirugikan dengan konflik yang terjadi antara kampusnya dengan Rektorat ITB.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sekolah Manajemen dan Bisnis Institut Teknologi Bandung ( SBM ITB ) tengah dalam masa konflik dengan Rektorat ITB.
Puluhan dosen pun melakukan aksi rasionalisasi pelayanan dengan tak ada kegiatan belajar mengajar, bahkan tak menerima mahasiswa baru.
Tribun Jabar pun mencoba meninjau ke lokasi Kampus ITB.
Namun, Tribun Jabar tak dapat memasuki kompleks kampus lantaran tak mendapatkan izin dari petugas keamanan dan setiap mahasiswa yang masuk pun di pintu utama dilakukan pengecekan.
Salah seorang mahasiswa SBM ITB, Salman Al Farizi mengaku kecewa dengan kondisi yang tengah terjadi.
Pasalnya, kata dia, pembelajaran secara mandiri kurang memberi dampak signifikan kepada mahasiswa.
"Kami sudah bayar besar tapi semester ini beberapa hal tak maksimal. Dan tak terasa manfaatnya," ujarnya, Kamis (10/3/2022) saat dihubungi.
Mahasiswa jurusan manajemen angkatan 2019 ini menambahkan permasalahan antara dosen di SBM dan rektorat telah berlangsung sejak akhir 2021, walau ada kala melandai hingga puncaknya 8 Maret 2022 dengan adanya pemberitahuan dari prodi bahwa kuliah tak akan seperti biasa.
Para dosen pun memberikan pelajaran melalui email atau pesan singkat dari ponsel.
Salman pun khawatir ketika harus bimbingan untuk selesaikan perkuliahan dengan sistem bimbingan yang tak jelas dan sidang menjadi tak wajib bagi dosen.
"Saya bingung, kan, sekarang semester akhir yang biasanya bimbingan tatap muka sekarang hanya meeting online di jam kerja saja. Saat sidang juga tak wajib dosen datang," ujarnya.
Salman mengaku informasi penghentian ini sudah sejak jauh hari. Tetapi, memang ada sejumlah dosen yang masih akan mengajar walau sistemnya berbeda.
Mahasiswa lainnya juga merasa rugi dengan adanya kisruh ini. Dia takut nantinya perkuliahan tak sesuai kompetensi dasar.
Dia saat ini sedang melakukan kuliahnya dari Austria sambil lakukan bimbingan.
"Belajar dari luar negeri ini membuat saya belum tahu harus berbuat apa dengan kondisi di SBM ITB sekarang. Tapi, saya sangat berharap perkuliahan di SBM bisa kembali normal agar saya mendapat pelajaran secara maksimal dari para dosen," katanya.
Baca juga: Forum Dosen SBM ITB Tanggapi Soal Pernyataan Rektorat Mengenai Audit BPK RI
