Ganjar Pranowo Kembali Dialog dengan Warga Wadas, Dampingi Masyarakat Soal Pembangunan Bendungan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali dialog dengan warga Wadas Purworejo dan akan terus dampingi soal pembangunan bendungan Bener
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan akan terus membuka ruang dialog dengan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Langkah ini dilakukan Ganjar Pranowo untuk mengetahui persoalan yang dihadapi warga agar tercapai solusi bersama.
Demikian diungkapkan Ganjar Pranowo saat kembali berkunjung ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: Ganjar Tegaskan Tak Boleh Ada yang Bermain di Proyek Bendungan Bener
Kali ini, Ganjar berdialog dengan warga pro dan kontra tambang batu andesit.
Selama hampir dua jam Ganjar mendengarkan alasan-alasan warga mengapa mendukung pembangunan Bendungan Bener dan merelakan tanahnya dibeli pemerintah.
Di akhir dialog, warga meminta pembayaran ganti untung dipercepat.
"Dipercepat, Pak... Kalau bisa sebelum lebaran," ungkap mereka.

Di sisi lain, Ganjar pun berdialog dengan warga kontra penambangan batu andesit.
Warga kontra yang dipimpin Baharudin dan Gus Fuad, menyatakan tetap menolak menjual lahannya.
Sejumlah alasan yang disampaikan, yakni takut pada dampak lingkungan, kekhawatiran kehilangan lahan pertanian, hingga tidak transparannya pelaksana kegiatan yakni Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak.
Baca juga: Ganjar Minta Maaf Soal Kisruh Tambang Wadas Purworejo, Minta Warga Ditahan Dibebaskan
Selain itu, Fahrur, warga Wadas juga menyampaikan sakit hatinya karena dibohongi oleh kepala desanya sendiri.
Ia bercerita, kades setempat bisa menang pemilihan kepala desa karena menandatangani kontrak politik untuk menolak tambang.
"Ternyata setelah jadi kades malah pro, ini menyakiti kami, rakyat diapusi pak. Mohon maaf yang sebenernya yang ngapusi kami bukan Pak Ganjar tapi kades kami sendiri," ujar Fahrur.
Di akhir dialog dengan Ganjar, Gus Fuad menyampaikan permintaan agar kegiatan apapun baik pengukuran tanah maupun patroli polisi bisa berhenti selama bulan Ramadan.
"Agar warga bisa beribadah dengan tenang, Pak Gub," ujarnya dalam dialog yang berakhir pukul 22.00 tersebut.