Pesan Ustaz Adi Hidayat untuk Para Sultan dan Crazy Rich, Peringatan Bahaya dan Ancaman Allah Nyata

Menanggapi fenomena munculnya para sultan dan Crazy Rich Indonesia, ternyata juga menarik perhatian Ustaz Adi Hidayat, ungkap peringatan Allah SWT

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kolase tangkap layar Youtube Adi Hidayat Official/Instagram Doni Salmanan
Ustaz Adi Hidayat beri tanggapan soal fenomena para Sultan dan Crazy Rich 

TRIBUNJABAR.ID - Menanggapi fenomena munculnya para sultan dan Crazy Rich Indonesia, ternyata juga menarik perhatian Ustaz Adi Hidayat.

Bahkan, Ustaz Adi Hidayat pun buka suara memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.

Belakangan kemunculan para selebriti atau publik figur memiliki julukan sultan hingga Crazy Rich menjadi sorotan publik.

Julukan tersebut disematkan oleh kolektif sosial karena kehidupan mewah mereka.

Tak jarang, mereka juga kerap menampilkan harta kekayaan yang bergelimang.

Baca juga: Crazy Rich Bandung Doni Salmanan Dinasihati Mertua? Kesetiaan Sang Istri Diuji: Sampai Jadi Debu

Di sisi lain, julukan bagi beberapa Crazy Rich belakangan ini juga menjadi sorotan tajam.

Hal ini lantaran kasus hukum yang menjeratnya, di mana sumber penghasilannya ternyata disebut-sebut berasal dari penipuan berkedok investasi.

Seperti yang telah dialami dua Crazy Rich Medan, Indra Kenz, dan terbaru Crazy Rich Bandung, Doni Salmanan.

Dikutip Tribunjabar.id dari tayangan di kanal Youtube-nya Ustaz Adi Hidayat memberikan pesan untuk para sultan dan Crazy Rich Indonesia atau umumnya umat semuanya.

Ustaz Adi Hidayat menyinggung sejatinya fitrah manusia memiliki kecenderungan untuk meraih kekayaan.

Namun, Ustaz Adi mengingatkan ada kalanya jika hal tersebut tanpa arah maka berberbahaya.

Menurutnya bahaya jika semua capaian harta kekayaan yang didapati ternyata tidak sebangun dengan amalan akhirat.

Bahkan bahaya jika kekayaan tersebut menjauhkan dari bekal terbaik untuk pulang ke akhirat.

“Dunia dikejar harta bertambah, tapi saat yang bersamaan tidak membangun ketaatan kepada Allah,”

“Jauh dari iman, jauh dari ibadah, jauh dari nilai-nilai ketaatan, itu yang harus waspada,” tegas Ustaz Adi.

Kemudian Ustaz Adi mengutip gambaran orang kaya tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran surat Al Araf ayat 182.

وَٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.”

Ustaz Adi menjelaskan ada tipe manusia yang dulu saat susah rajin meminta.

Namun, setelah dunia didapat justru menjauh dari Allah, dan malah rajin menampilkan koleksi kekayaan.

Lantas, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa gambaran tersebut pernah terjadi dan Allah SWT memberikan ancaman bahkan hingga murka.

Baca juga: Pesan Ustaz Adi Hidayat untuk Menteri Agama Soal Suara Azan, Pejabat Publik Disinggung soal Taubat

Hal ini digambarkan dalam Al Quran surat Al Anam ayat 43-44.

فَلَوْلَآ إِذْ جَآءَهُم بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا۟ وَلَٰكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.”

فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan peringatan Allah SWT yang membukakan pintu kemewahan dunia.

Namun, di saat yang sama jika seseorang tersebut melakukan dengan cara salah dan seakan mudah mendapat rezeki.

Mereka juga terlihat bahagia dan dalam puncak-puncaknya nyaman dengan kemewahan tersebut.

Namun, lanjut Ustaz Adi memperingatkan hati-hati kekayaan dan segala kemewahannya bisa hilang dalam seketika.

“Sampai mereka merasakan gembira, enak, nyaman dengan kemewahan itu, keturunan, rezeki yang ditampakkan, dalam saat yang bersamaan dia lupa kepada Allah, mesti hati-hati,”

“Hati-hati, bisa jadi nanti terjadi di dunianya bisa hilang seketika, ‘Kami akan hilangkan itu,’ dibuat sadar dulu, sadar tidak itu (kekayaan) dari Allah, ingat gak dulu cara memperolehnya, ingatkan saat kamu bekerja keras, ingatkan kamu saat berdoa,”

“Jadi saat diberikan, kok doa yang pernah dilakukan dulu tidak mampu mendekatkan dirimu kepada Sang Pemberi,” tadasnya.

Namun, Ustaz Adi menjelaskan ancaman Allah SWT tersebut nyata dan dirasakan.

Karenanya Allah SWT secara bertahap memberikan peringatan dan ancaman tersebut.

Namun, ketika seseorang yang dititipkan harta itu tak sadar, sebaliknya Allah SWT memperberat harta tersebut saat hisab untuk kembali kepada Allah SWT.

Baca juga: Daftar Kekayaan Doni Salmanan, Crazy Rich Bandung Punya Gurita Bisnis Teknologi hingga Mobil Mewah

Dijelaskan Ustaz Adi Hidayat, sejatinya kebahagiaan berhak dirasakan setiap individu umat manusia.

Terlebih kebahagiaan tersebut tatkala seseorang mendapatkan berbagai fasilitas dunia yang memberikan kemudahan untuk aktivitas yang dijalani.

“Dan memang fitrahnya manusia cenderung untuk bisa mendapatkan segala kebahagiaan,”

“Bahkan boleh jadi kemewahan yang mungkin bisa diraih,” ujarnya.

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 14.

وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Demikian, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ayat tersebut merupakan pedoman bagi umat manusia.

Allah SWT sendiri menggambarkan kehidupan layak di bumi, namun juga atas petunjuknya agar tak lupa kembali kepada-Nya.

Ustaz Adi menceritakan bahwa sejak zaman Nabi pun sudah ada golongan yang memiliki harta melimpah.

Namun, Ustaz Adi Hidayat menegaskan harta yang dimiliki tersebut alangkah indahnya kekayaan tersebut dijadikan untuk mencari akhirat.

Demikian, menurutnta kemewahan yang didapatkan seseorang tersebut memiliki arah dan esensi untuk meraih kemuliaan Allah SWT.

Selain pengusaha, di sisi lain orang yang memiliki jabatan tinggi pun serupa.

Baca juga: Doa-doa yang Dibaca Nabi Sulaiman, Doa Meminta Kekayaan, Syukur Nikmat hingga Doa Menundukkan Jin

Ada yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi, namun itu pun alangkah baiknya dijadikan fasilitas untuk menghasilkan berbagai kebaikan.

“Jadi dunianya dia dapat, akhiranya pun melimpah untuknya, dan ini yang ideal,” ujarnya.

Demikian hal inilah pula yang kerap dipanjatkan umat muslim sebagai doa dalam Surat Al Baqarah ayat 201.

وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

“Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

Menurut Ustaz Adi Hidayat, demikianlah harta pun menjadi bekal terbaik untuk pulang ke akhirat.

Bila kaya maka kekayaan tersebut bermanfaat melahirkan mashalat, dan terhormat di hadapan Allah SWT.

Bila memiliki kedudukan, maka kedudukan tersebut melahirakan kebijakan yang baik dan memakmurkan dan ibadah di hadapan Allah SWT.

Begitu juga orang yang berilmu yang dihadirkan untuk melahirakan hal yang bermanfaat dan mencerahkan kehidupan manusia, kemajuan dan diniatkan untuk ibadah kepada Allah SWT.

Simak video selengkapnya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved