Pesan Ustaz Adi Hidayat untuk Menteri Agama Soal Suara Azan, Pejabat Publik Disinggung soal Taubat
Tokoh agama Ustaz Adi Hidayat turut angkat bicara soal suara azan kebijakan Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID - Tokoh agama Ustaz Adi Hidayat turut angkat bicara soal suara azan kebijakan Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Ustaz Adi Hidayat memberikan pesan untuk Menag hingga menyinggung soal taubat nasuha.
Hal ini diungkapkan Ustaz Adi Hidayat dalam tayangan di Kanal Youtube-nya.
Ustaz yang akrab disapa UAH itu menyayangkan kebijakan yang dikeluarkan Menag soal suara azan tersebut.
Terlebih, Ustaz Adi Hidayat juga mengkritisi sikap Menag yang dinilai sangat disayangkan dan memprihatinkan.
Baca juga: SOSOK Menag Yaqut Cholil Qoumas, dari Aturan Toa Masjid hingga Bandingkan Azan dengan Gonggongan
Ustaz Adi Hidayat menyinggung di tengah bencana alam, Indonesia juga dilanda dengan bencana sosial.
Satu di antaranya datang dari kebijakan pejabat publik, seperti yang baru dikeluarkan Menag tersebut.
UAH menyinggung masalah yang dihadapi di Indonesia saat ini cukup kompleks.
Selain pandemi Covid-19, ada bencana dari alam, seperti gempa, gunung meletus, hingga banjir dan longsor.
Ada pula persoalan yang terjadi di masyarakat yang menurutnya semakin terpolarisasi.
“Ini tentunya adalah hal yang sangat memprihatinkan, bila dalam mengatasi ini semua kita belum bersinergi dengan baik.”
“Berekonsiliasi dalam kebangsaan yang utuh, mengamalkan sila ke 3 dari Pancasila, Persatuan Indonesia,” ujar Ustaz Adi Hidayat, dikutip Tribunjabar.id, Jumat (25/2/2022).
Karena itu, Ustaz mengajak seluruh lapisan masyarakat berkonsiliasi dengan cara yang baik dan memperbaiki jalan kehidupan.
UAH mengajak agar masyarakat termasuk pejabat menata kembali hal-hal yang kurang tepat, dari sikap termasuk kebijakan.
Ia juga menyinggung kebijakan dimaksud kebijakan yang tidak mengarah pada solusi yang tepat guna dalam mengentaskan berbagai persoalan yang dimaksud.