Ukraina Bebaskan Napi Berkemampuan Khusus untuk Bantu Lawan Rusia
Sejauh ini, invasi Rusia telah menewaskan setidaknya 100 warga sipil Ukraina, puluhan di antaranya anak-anak.
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menggunakan segala cara untuk mendapatkan bantuan guna memerangi Rusia yang menginvasi wilayah mereka.
Sejauh ini, invasi Rusia telah menewaskan setidaknya 100 warga sipil Ukraina, puluhan di antaranya anak-anak.

Setelah meminta bantuan negara-negara Barat, Volodymyr Zelenskiy kini meminta bantuan pada rakyatnya sendiri, terutama para narapidana.
Volodymyr Zelenskiy memilih membebaskan narapidana dengan keterampilan dan pengalaman tempur untuk membantu negara melawan Rusia.
Dalam pidatonya pada Senin (28/2/2022), Zelenskyy mengatakan pengambilan keputusan tersebut bukanlah hal yang mudah jika dilihat dari sudut pandang moral.
Namun saat ini pertahanan negara menjadi tujuan penting yang harus dijalankan.
Zelenskyy menyerukan tentara Rusia untuk meletakkan senjata mereka, dan mengklaim setidaknya 4.500 tentara musuh telah dibunuh oleh pasukan Ukraina.
Baca juga: INI Dia Volodymyr Zelensky Pelawak yang Jadi Presiden Ukraina, Masih Bisa Melucu Saat Diserang Rusia
“Tinggalkan peralatanmu. Keluar dari sini. Jangan percaya komandan Anda. Jangan percaya propagandis Anda. Selamatkan saja hidup Anda,” kata Zelenskyy seperti yang dilansir dari situs aljazeera.com, pada Selasa (1/3/2022).
Pemimpin berumur 44 tahun ini juga meminta Uni Eropa untuk segera memberikan negaranya keanggotaan melalui prosedur khusus baru.
“Tujuan kami adalah untuk bersama dengan semua orang Eropa dan, yang paling penting, berada di pijakan yang sama. Saya yakin itu adil. Saya yakin itu mungkin,” ucapnya.
Selama konferensi pers, Zelenskyy mengucapkan terima kasih kepada pihak Barat yang telah memberikan dukungan dan mengungkapkan rasa optimisnya untuk meraih kemenangan.
Pasukan Ukraina yang mendapat dukungan senjata dari Barat, berhasil memperlambat kemajuan tentara Rusia.
Zelenskyy mengatakan 16 anak meninggal dunia selama empat hari pertama serangan Rusia dan 45 lainnya terluka.
Presiden Ukrina ini memuji anak-anak yang gugur dan terluka tersebut dengan memberikan pujian sebagai “Pahlawan Ukraina”.
Kepala Hak Asasi PBB, Michelle Bachelet mengatakan pada hari Senin kemarin, setidaknya 102 warga sipil, termasuk 7 orang anak-anak, meninggal dunia dan menjadi korban keganasan serangan yang diberikan Rusia.
Namun Bachelet memperingatkan, jumlah sebenarnya mungkin bisa lebih tinggi.