Arisan Bodong di Sumedang
Puluhan Korban Arisan Diduga Bodong Senilai Rp 20 M Datangi Mapolsek Jatinangor Sumedang
Puluhan orang yang menjadi korban arisan diduga bodong mendatangi Mapolsek Jatinangor di Jalan Ir Soekarno, Jatinangor, Sumedang, Senin (28/2/2022).
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Puluhan orang yang menjadi korban arisan diduga bodong mendatangi Mapolsek Jatinangor di Jalan Ir Soekarno, Jatinangor, Sumedang, Senin (28/2/2022).
Mereka datang ke tempat itu karena dijanjikan oleh terduga pelaku penipu arisan berinisal M untuk datang ke Mapolsek Jatinangor pada hari ini.
Mereka dijanjikan bahwa uang yang mengendap di terduga pelaku akan "diusahakan" pembayarannya.
"Tapi kami juga belum dapat pernyataan resmi apakah yang dimaksud diusahakan itu dibayar atau disuahakan apa. Yang jelas terduga pelaku meminta kami berkumpul," kata Tia Monica, satu di antara korban, warga Cibiru, Kota Bandung, diwawancarai TribunJabar.id di Mapolsek Jatinangor.
Sebagian korban menunggu dengan berdiri, sebagian berjalan mondar-mandir, namun kebanyakan duduk bersila di teras depan Mapolsek Jatinangor.
Tia mengatakan, arisan bodong itu beroperasi secara online.
Menurutnya, iklan arisan lelang itu sampai kepadanya via media sosial Facebook dan WhatsApp.
Dia kemudian menjadi member karena tergiur dengan janji keuntungan besar.
"Misalnya saya bayar Rp10 juta, kemudian dalam dua minggu saya dapat Rp 12 juta. Kadang dapatnya sebulan," katanya.
Menurutnya, karena diiklankan secara online, korbannya berasal dari beragam daerah. Yang paling jauh dari Bogor, sisanya warga Bandung Raya.
Tia sendiri mengalami kerugian Rp 200 juta.
Jika hari ini tak mendapatkan hasil apa pun sebagai mana yang dijanjikan, dia akan menempuh jalur hukum.
Menurutnya, berdasarkan pendataan, baru ada 150 orang korban yang terdata.
Nilai kerugian dari 150 orang itu mencapai Rp 16 miliar lebih.
"Mungkin saja bisa bertambah. Itu baru yang terdata," katanya. (*)