TAK Terasa, Sudah 8 Tahun Supardi Nasir di Persib Bandung, Jadi Pemain Tertua di Laga lawan Persela

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Laga Persib Bandung menghadapi Persela Lamongan di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Jumat (25/2/2022) berakhir imbang bagi kedua tim dengan skor 1-1.

Disamping jalannya pertandingan yang berlangsung sengit dan tensi tinggi, terdapat momen unik yang terjadi di kubu Persib Bandung yaitu, Supardi Nasir yang menjadi pemain tertua dalam laga tersebut.

Mengawali pertandingan sebagai pemain starter, Supardi Nasir yang ditempatkan di posisi bek kiri memiliki usia 38 tahun.

Meski berusia senja, Bang Haji sapaan akrabnya, tetap mampu tampil lugas dan berjibaku di lini pertahanan Persib Bandung, guna menahan gempuran para pemain muda milik Persela Lamongan, seperti Selwan Al-Jaberi yang bergantian posisi dengan Rahel Rahadiansyah, hingga gelandang cepat, Malik Risaldi, dengan berbekal pengalamannya.

Hingga akhirnya, ia harus mengakhiri perjuangannya lebih cepat, karena Robert Alberts menggantinya dengan Henhen Herdiana pada menit 73.

Melihat rekam jejak Supardi Nasir bagi Persib Bandung setelah didatangkan dari Sriwijaya FC pada Liga 1 musim 2013,  bersama empat kompatriotnya yaitu, M. Ridwan, Firman Utina, dan Achmad Jufriyanto.

Sebutan gerbong Sriwijaya FC itu pun mampu membantu Persib Bandung memupus dahaga gelar juara selama 20 tahun, dengan meraih juara Liga 1 musim 2014 di Stadion Jakabaring, Palembang dan mengawinkannya dengan kampiun Piala Presiden tahun 2015, dan uniknya mereka mengalahkan Sriwijaya FC di babak final dengan skor 2-0.

Kini, dari keempat sosok pahlawan tersebut hanya menyisakan dirinya dan Achmad Jufriyanto yang masih bertahan berkostum Maung Bandung.

Delapan tahun sudah, Supardi telah menjadi bagian dari Persib Bandung, dengan mencatatkan 13.672 menit pertandingan atau 160 laga, dan mencetak lima gol sejak 2013-2021.

Sebagai pemain paling senior, Ia berambisi untuk mengakhiri karirnya sebagai pemain bola profesional di tim kebanggaan Bobotoh dan masyarakat Jabar tersebut.

Pemain kelahiran Bangka Belitung, 9 April 1983 itu pun menyadari berkarier di dunia sepak bola ada batasnya. Maka dari itu, dia sudah menyiapkan rencana ke depan setelah pensiun sebagai pemain profesional.

Ia mengaku, sudah menyiapkan beberapa rencana di masa depan saat dirinya pensiun. 

"Ya pastinya saya akan memikirkan itu, saya punya keluarga dan harus menghidupkan mereka, harus mencari nafkah, saya akan berusaha mencari rejeki yang halal tentunya, apapun itu," ujarnya kepada wartawan di Bandung, Rabu (15/9/2021).

Ia pun ingin mencoba menggeluti dunia bisnis dan tetap berada di lingkungan sepakbola.