Bus Harapan Jaya Dihantam KA Dhoho, Lima Meninggal, Niat Piknik Berakhir Duka, Ini 3 Faktanya

TRIBUNJABAR.ID, TULUNGAGUNG - Kecelakaan maut terjadi di Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (27/2/2022) pagi.

Kecelakaan ini melibatkan bus sarat penumpang dengan kereta api.

Bus tersebut ringsek setelah kejadian.

Bagian depan kereta api yang menabrak juga terlihat rusak.

Peristiwa ini terjadi di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.

Kecelakaan terjadi saat bus Harapan Jaya ditabrak Kereta Api (KA) Dhoho.

Akibatnya lima orang penumpang bus meninggal dunia.

Puluhan  penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Kecelakaan nahas itu diketahui terjadi di perlintasan tanpa palang pintu pada pukul 05.16 WIB.

Berikut fakta-fakta kecelakaan bus tertabrak kereta di Tulungagung, Jawa Timur:

1. Bus berisi rombongan karyawan pabrik plastik

Bus Harapan Jaya yang tertabrak kereta membawa karyawan pabrik plastik yang tengah berlibur.

Mereka rencananya menuju ke Jatim Park di Malang. Diketahui, rombongan wisata terdiri dari 3 bus yang membawa 128 penumpang.

Bus-bus itu berangkat dari toko plastik Sri Rejeki di Desa Ketanon yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian perkara. Bus kedua ditabrak oleh Kereta Api Dhoho yang sedang melaju dengan kecepatan sedang.

Bus tersebut diketahui mengangkut 44 penumpang.

2. Lima orang tewas, belasan luka-luka

Kecelakaan nahas itu menyebabkan lima orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Empat orang diketahui meninggal di tempat kejadian, sementara satu lainnya meninggal di rumah sakit. Dua korban tewas meninggal dunia akibat terjepit badan bus.

Para korban meninggal dan luka-luka dievakuasi ke RSUD dr Iskak Tulungagung.

3. Bus tertabrak hingga terlempar, tak ada palang pintu dan sirine

Mengutip laporan Surya.co.id, menurut kesaksian warga, bus kedua yang ditabrak kereta sempat terseret beberapa meter dari titik tabrakan.

Bus yang mengangkut 44 penumpang tersebut tertabrak di bagian belakang sebelah kanan hingga terlempar dan berputar. Kecelakaan ini juga menyebabkan kepala Kereta Api Dhoho ringsek.

Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto mengungkapkan, tak ada palang pintu dan sirine di lokasi kejadian.

Handono mengatakan, terdapat petugas berupa relawan yang biasanya membantu mengamankan perlintasan kereta pada pagi hingga sore hari.

Lokasi itu diketahui dijaga dua orang.

"Ketika kejadian, petugas yang biasa berjaga belum datang. Untuk sirine tidak ada, jadi memang biasanya hanya ada relawan," kata Handono.

Baca juga: KECELAKAAN MAUT, Lima Orang Meninggal Setelah Bus Harapan Jaya Dihantam KA Doho di Tulungagung

Artikel ini sudah tayang di laman Kompas.TV dengan judul, Fakta-Fakta Kecelakaan Bus Tertabrak Kereta hingga Terlempar di Tulungagung.