Harga Sapi Sudah Naik Sejak Awal Bulan Rajab, Diprediksi Hingga Puasa dan Lebaran, Ini Harganya
Sejak awal bulan Rajab ini (bersamaan dengan awal Februari) harga sapi terus bergerak naik dan diprediksi naik hingga bulan puasa dan Lebaran
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani
TRIBUNJABAR,ID, CIAMIS – Sejak awal bulan Rajab ini (bersamaan dengan awal Februari) harga sapi terus bergerak naik.
Harga taksiran sapi hidup, yang awalnya Rp 50.000 per kg, menjelang pekan terakhir bulan Rajab ini sudah naik di kisaran Rp 51.000-Rp 52.000 per kg.
Diperkirakan harga sapi akan terus bergerak naik sampai menjelang bulan puasa (munggahan) dan Lebaran nanti.
“Memang ada kenaikan harga sapi sejak awal Rajab. Biasanya memang begitu,” ujar Dian Udeng, warga Dusun Wetan Desa Ciakar Cipaku Ciamis, bandar sapi wilayah Kawali kepada Tribun Jumat (25/2).
Menurut Udeng harga taksiran sapi hidup menjelang bulan Rajab lalu masih di kisaran Rp 50.000 per kg.
Sekarang terus bergerak naik, di kisaran Rp 51.000-Rp 52.000 per kg hidup.
Naiknya harga taksiran tersebut dibuktikan dengan naiknya harga sapi.
Menurut Udeng, harga sapi siap sembelih dengan bobot 3 kuintal (300 kg) yang sebelum bulan Rajab masih di kisaran Rp 15 juta per ekor. Kini naik jadi Rp 15,5 juta-Rp 15,7 juta per ekor.
“Harga sapi naik sekitar 15%. Dari yang biasanya Rp 15 juta untuk sapi dengan bobot 3 kuintal, sekarang jadi Rp 15,5 juta sampai Rp 15,7 juta per ekor,” katanya.
Naiknya harga taksiran sapi hidup tersebut berdampak pada kenaikan harga daging sapi di pasar eceran.
“Di Pasar Kawali ada kenaikan sekitar Rp 5.000 tiap kg. Harga daging sapi sekarang sudah Rp 125.000 per kg. Masih normal. Tidak ada kenaikan yang drastis,” ujar Udeng yang juga memasok sapi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Pasar Kawali.
Katanya sudah lazim terjadi kenaikan harga sapi dan harga daging sapi setiap menjelang bulan puasa sampai lebaran nanti . (*)