Warga Majalengka Minta Operasi Pasar Minyak Goreng: Pemerintah Terkesan tidak Peduli
Sudah hampir satu bulan kelangkaan minyak goreng masih terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Sudah hampir satu bulan kelangkaan minyak goreng masih terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Tak hanya di toko kelontong dan minimarket, minyak goreng juga masih sulit diperoleh di pasar tradisional.
Agar kebutuhan minyak goreng terpenuhi, masyarakat berharap pemerintah daerah melakukan operasi pasar.
Sejumlah warga Kota Angin itu menuturkan, meski kelangkaan minyak goreng sudah terjadi sejak awal bulan Februari lalu, hingga sekarang belum ada upaya pemerintah daerah untuk mengatasinya.
Baca juga: Puluhan Warga Bandung Raya Jadi Korban Penipuan Minyak Goreng Murah, Pelaku Menghilang
"Pemerintah daerah seperti sengaja mendiamkan situasi ini, belum terlihat ada upaya untuk mengatasinya. Misalnya melakukan operasi pasar seperti yang sudah dilakukan oleh daerah-daerah lain,” ujar Dadang (42), warga Majalengka Wetan, Kamis (24/2/2022).
Senada dengan yang disampaikan Dadang, Evi (44), warga lainnya, juga menuturkan hal yang sama.
Ibu rumah tangga yang juga pelaku UMKM ini menilai, pemerintah terkesan tidak peduli dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Padahal, kata dia, dampak langkanya minyak goreng, warga tidak menikmati subsidi pemerintah.
Baca juga: Warga Sukabumi, Ada Pasar Murah dan Vaksinasi di Polres Sukabumi Hari Ini, Minyak Goreng Sesuai HET
"Selain susah, harganya juga tidak seperti yang ditetapkan pemerintah, tetap mahal."
"Kecuali belinya di minimarket atau mal, tapi risikonya harus datang lebih awal dan berebut dengan pembeli lain,” ucapnya.
Masih langkanya minyak goreng diakui oleh Ade (36).
Menurut pemilik toko kelontong ini, tokonya sering kedatangan pembeli dari luar daerah yang mencari minyak goreng.
”Kasihan, ada yang dari Maja, Panyingkiran, bahkan tempo hari ada yang mengaku dari Talaga."
"Mereka menanyakan apa ada minyak goreng di sini,” jelas dia.