Usai Lakukan Aksi Mogok, Perajin Tahu di Majalengka Kembali Produksi, Pakai Kedelai Stok Lama
Kendati kembali produksi, Amud mengaku bahan dasar membuat tahunya merupakan stok lama saat kacang kedelai masih di kisaran Rp 11 ribu.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Perajin tahu yang melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari terakhir, kembali membuat produk olahan kedelai itu, Kamis (24/2/2022).
Seperti yang terlihat di salah satu gudang produksi di Desa Kulur, Kecamatan/Kabupaten Majalengka milik Aminudin (65).
Pengakuannya, dirinya juga ikut melakukan aksi mogok untuk meminta pemerintah menekan harga jual kedelai yang kini tembus di angka Rp 11-12 ribu per kilogramnya.
Baca juga: Produsen Tahu Tempe di Purwakarta Mogok Produksi, Emak-emak Kelimpungan di Pasar
Padahal sebelumnya, harga kedelai hanya berkisar Rp 7 ribu hingga Rp 9 ribu per ukuran yang sama.
"Ya, mulai hari ini lagi produksi setelah 3 hari ikut mogok," ujar Haji Amud sapaan akrabnya, Kamis (24/2/2022).
Kendati kembali produksi, Amud mengaku bahan dasar membuat tahunya merupakan stok lama.
Di mana, harga bahan dasar kedelai saat membeli di kisaran Rp 11 ribu.
"Sekarang masih mahal diharga Rp 11.300 per kilogram. Jadi, belum beli kedelai harga tersebut, masih stok lama ini juga," ucapnya.
Untuk mengurangi kerugian imbas kenaikan harga kedelai, jumlah produksi tahu yang dibuat Amud juga diturunkan.
Baca juga: Sebelum Ikutan Mogok Massal, Pedagang Tahu di Kota Tasik Ketiban Rezeki Banyak Pembeli
Sebelumnya, pria yang sudah menjadi pengusaha tahu selama 21 tahun itu bisa memproduksi sebanyak 3 kwintal per hari.
Namun, saat ini dikurangi sebanyak 1 kwintal.
"Sekarang saya hanya produksi 2 kwintal, atau diturunkan 1 kwintal dari biasanya. Ini juga ujicoba, bagaimana ke depannya terkait harga kedelai sekarang," jelas dia.