Dua Kader PKB yang Jadi Menteri Jokowi Bikin Gaduh: Setelah Gaduh Aturan JHT Kini Soal Suara Azan
Dua menteri Jokowi yang juga kader PKB bikin gaduh dalam satu bulan Februari ini. Ida Fauziyah Menaker dan Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama.
"Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu," katanya.
Dikritik Banyak Pihak
Ketua Rais Syuriah PWNU Jabar, KH Abun Bunyamin menyesalkan ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing.
KH Abun juga mempertanyakan mengapa Menag sampai menyamakan suara azan dengan hal yang tak semestinya disamakan dan tak relevan.
"Kan bisa menggunakan kata-kata lain bukan dengan gonggongan, misal musik atau hiburan. Inilah yang saya sesalkan pernyataan yang keluar dari Menteri Agama yang tak selektif. Saya juga kaget begitu mendengar kenapa muncul kata-kata itu," katanya saat dihubungi, Kamis (24/2/2022).
Dengan adanya pernyataan yang keluar dari Menag muncullah polemik masalah azan ini. Kekecewaan pun dirasakan oleh Wagub Jabar Uu Rhuzanul Ulum. Panglima santri itu menegaskan pernyataan Menag sangat tak elok menyamakan azan dengan gonggongan.
"Gangguan dari gonggongan anjing sangat berbeda dengan suara azan dari pengeras suara bahkan suara azan terbukti banyak menuntun orang untuk masuk Islam dan menjadi mualaf. Jadi, tak elok mentasbihkan azan dengan gonggongan anjing. Karena mengganggunya gonggongan anjing dan azan berbeda di telinga," ujarnya.
Uu meminta Menag untuk bijaksana dalam membuat statemen. Dia juga menyebut surat edaran terkait pengeras suara menuai pro dan kontra dari berbagai pihak sehingga memicu kegaduhan terutama waktu penerbitannya dinilau kurang tepat menjelang Ramadan.
"Kalau boleh, Kemenag jangan bikin gaduh, karena umat Islam sekarang sedang siap-siap menghadapi bulan Ramadhan," katanya.
Hal senada diungkap Sekretaris Muhammadiyah Kota Bandung, Zaenal Ihsan. Dia pun mengaku kecewa atas perbandingan yang diungkapkan Menag tersebut.
"Ya kami pun merasa keberatan atas analogi yang diungkap Menteri Agama. Sepertinya tak relevan saja antara suara azan dengan gonggongan," katanya.
Seperti diketahui, pernyataan Menag Yaqut menuai kontroversi ketika ditanya soal aturan pengeras suara di Masjid.
Ketika itu ia mencontohkan suara gonggongan anjing yang bisa menganggu warga di komplek pemukiman.
"Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu," katanya.
Reaksi Keras Roy Suryo dan Fadli Zon