Oray-orayan Meliuk di Hari Peduli Sampah Nasional di Tasikmalaya, Wali Kota Senang Masih Ada Ini

Kesenian tradisional oray-orayan memeriahkan Hari Peduli Sampah Nasional di Kota Tasikmalaya, Rabu (23/2). Wali Kota M Yusuf mengapresiasi pentas

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/FIRMAN SURYAMAN
Kesenian tradisional oray-orayan memeriahkan acara Hari Peduli Sampah Nasional di Kota Tasikmalaya, Rabu (23/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Kesenian tradisional oray-orayan memeriahkan Hari Peduli Sampah Nasional di Kota Tasikmalaya, Rabu (23/2).

Helaran seni budaya mirip ular naga Tiongkok ini melibatkan lebih dari 10 perempuan penari sekaligus penyangga ular jadi-jadian.

Atraksi oray-orayan dimulai saat Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, beserta rombongan melakukan aksi jalan kaki dari lokasi acara di tepian Sungai Ciloseh Simpang Lima menuju Alun-alun.

Bak ular beneran, para penari meliuk-liukan ular sepanjang sekitar 10 meter itu sehingga indah dilihat.

Atraksi ini menjadi tontonan warga di sepanjang jalan yang dilalui. Mereka pun terlihat berswafoto dengan latar belakang oray-orayan.

Pengendara pun rela menepi memberikan ruang bagi atraksi kesenian tradisional yang sudah tergolong langka ini.

Wali Kota mengapresiasi pentas oray-orayan tersebut. "Saya senang masih ada warga yang berupaya mempertahankan kesenian tradisional," ujarnya.

Menurut Yusuf, pentas seni tradisional seperti oray-orayan ini sudah tergolong langka. Hanya sesekali dipentaskan ketika ada acara seremoni.

"Kalau bisa ada agenda rutin, minimal satu bulan atau tiga bulan sekali, menampilkan seni-seni tradisional. Mereka butuh eksistensi dan kita pun wajib ikut mempertahankannya," kata Yusuf. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved