Persib Bandung
Profil Zalnando, Pemain yang Tiba-tiba Bikin Gol Bagi Persib, Robert Alberts Seolah Tak Percaya
Ada momen unik ketika Zalnando berhasil mencetak gol. Sepertinya Robert Alberts tak percaya.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Nama Zalnando tiba-tiba jadi perbincangan.
Pemain Persib Bandung ini sukses mencetak gol saat timnya menang 2-0 atas PSM Makassar.
Ia mencetak gol di menit 88 atau beberapa saat setelah masuk ke dalam lapangan.
Zalnando datang dari bangku cadangan dan menggantikan Frets Butuan.
Beroperasi di sayap kiri, Zalnando ikut maju hingga ke kotak penalti.
Dan ketika tendangan Bruno Cantanhede diblok kiper PSM, Zalnando ada di tempat yang tepat.
Ia menendang bola menggunakan kaki kanan.
Bola sempat membentur tanah lalu masuk ke gawang yang kosong.
Semua orang mungkin tak menyangka Zalnando mencetak gol.
Bahkan pelatih Persib Robert Alberts yang seperti tak percaya Zalnando mempersembahkan gol bagi Maung Bandung.
Gol Zalnando seolah menyegel kemenangan Maung Bandung.
Gol pertama Persib dipersembahkan David da Silva di menit pertama.
Hasil ini membawa Persib Bandung kembali naik ke peringkat tiga menggeser Bhayangkara FC.
Berikut profil Zalnando yang kerap bergantian dengan Ardi Idrus beroperasi di sisi kiri pertahanan Maung Bandung.
Pemain ini sebenarnya berasal dari kawasan Bandung Raya, tepatnya Cimahi.
Namun dia tak pernah bersinggungan dengan Diklat Persib atau pun Persib junior.
Ia melanglang buana hingga ke luar negeri dan kini akhirnya bisa membela klub yang diidolakannya sejak kecil.
Pemain tersebut adalah Zalnando.
Ia direkrut Persib Bandung saat persiapan Liga 1 2019.
Zalnando datang ke Persib dengan CV yang mentereng di Sriwijaya FC.
Pemain kelahiran Cimahi, 25 Desember 1996 ini mulai mengenal sepak bola pada tahun 2002.
Saat itu, Zalnando berkeinginan untuk masuk sekolah sepak bola (SSB) untuk mewujudkan cita-citanya sebagai pemain sepak bola profesional.
Untuk memuluskan jalannya, pada tahun 2009, Zalnando masuk Asian Soccer Academy, Arsenal Soccer School hingga Indonesia Football Academy.
Setelah bertahun-tahun menimba ilmu di akademi sepak bola ternama di Indonesia itu, panggilan Timnas Indonesia U-16 akhirnya datang kepadanya.
Lalu, Zalnando pun masuk dalam proyek SAD yang diterbangkan ke Uruguay bersama pemain-pemain berbakat lainnya pada tahun 2012.
Setahun kemudian, Zalnando pulang ke Tanah Air.
Di Indonesia, Zalnando direkrut oleh Sriwijaya FC yang kala itu merekrut jebolan SAD. Di tim berjuluk Laskar Wong Kito itu, Zalnando memulai perjalanan kariernya di level junior terlebih dahulu.
Kemampuannya itu akhirnya tercium oleh tim sepak bola PON Sumatera Selatan.
Bermain bersama tim sepak bola PON Sumatera Selatan, membuat kemampuannya semakin meningkat.
Pada tahun 2014, Zalnando menjadi bagian dari Timnas U-21 yang berangkat ke Spanyol untuk mengikuti turnamen COTIF 2014.
Di turnamen yang diikuti oleh beberapa tim kelas dunia seperti Argentina U-20 dan Spanyol U-20 itu, Zalnando bermain sebanyak 2 kali.
Sejak saat itu, nama Zalnando selalu masuk dalam daftar pemain senior Sriwijaya FC. Di
tahun 2015, namanya masuk dalam tim Sriwijaya FC untuk berlaga di Piala Jenderal Sudirman.
Zalnando kemnbali mendapat panggilan Timnas U-23 yang akan berlaga pada ajang SEA Games 2015.
Akhirnya ia lolos seleksi dan ikut berangkat bersama 20 pemain lainnya ke Singapura.
Sebagai pemain muda, Zalnando sempat merasakan bermain di posisi penyerang. Namun akhirnya, Zalnando menemukan posisi terbaiknya ketika di tempatkan di bek sayap kiri.
Satu tempat di posisi bek kiri Sriwijaya FC menjadi milik Zalnando sejak bergulirnya ISC A tahun 2016.
Zalnando mampu bersaing dengan nama-nama besar di Sriwijaya FC saat itu seperti Wildansyah hingga Thierry Gathuessi.
Di Liga 1 2017, Zalnando kembali memperkuat Sriwijaya FC. Di bawah asuhan Oswaldo Lessa dan Hartono Ruslan, Zalnando bermain sebanyak 11 kali.
Dia pun kembali dipanggil Timnas pada tahun 2017 kala menghadapi Myanmar. Zalnando bermain selama 35 menit pada pertandingan yang berakhir 3-1 untuk kemenangan Indonesia itu.
Memasuki Liga 1 2018, Zalnando masih bertahan bersama Sriwijaya FC. Pada musim itu, Sriwijaya FC yang membangun proyek mengumpulkan para pemain bintang, Zalnando mendapat 18 kali penampilan.
Sebagai warga Jawa Barat, Zalnando ingin sekali memperkuat Persib. Tawaran itu akhirnya datang pada tahun 2019 ketika Persib Bandung sedang gencar-gencarnya mengembalikan talenta lokal.
Zalnando mengungkapkan, sebelum menerima pinangan Persib, ada empat tim yang menawarinya bergabung.
Namun karena rasa cintanya terhadap Persib, maka ia memutuskan untuk bergabung dengan tim kebanggaan bobotoh itu.
"Pertama, ya, Persib serius, kan, ya beda aja gitu main di tanah kelahiran. Ya motivasinya berbeda juga. Bukan sekadar profesional juga, tapi ada rasa kebanggaan juga," ujarnya.
Di musim 2019, Zalnando tidak dengan mudah merebut posisi bek kiri yang diisi oleh Ardi Idrus. Zalnando hanya mendapat 7 kali penampilan saja dalam satu musim.
Sementara di posisi bek kanan, di mana Zalnando juga bisa bermain di posisi itu, peran Supardi Nasir sulit untuk digoyahkan.
Zalnando sadar, persaingan untuk menjadi pemain inti di Persib tidak pernah mudah. Perlu kerja keras serta konsistensi agar namanya masuk dalam starting line up.
"Ya alhamdulillah, saya cuma bekerja keras dan selalu siap bila dipercaya oleh pelatih. Musim depan saya harus lebih baik dan lebih banyak berkontribusi,” katanya.
Di Liga 1 2020, Zalnando sama sekali tidak bermain. Dia hanya berada di bangku cadangan sampai akhirnya kompetisi dibatalkan di pekan ketiga karena pandemi Covid-19.
Memasuki musim 2021, Zalnando memiliki ambisi untuk meraih banyak prestasi bersama tim. Selain itu, dia punya target pribadi untuk bisa lebih banyak tampil bersama Persib.
"Setiap pemain yang datang ke Persib pasti maindset-nya juga sudah berbeda. Semakin besar tim keinginan suporter semakin tinggi dan Persib juga punya sejarah panjang jadi kami ingin kasih juara. Dan itu memang maindset atlet sepak bola. Semua pemain pasti punya keinginan seperti itu," ucapnya.
Baca juga: Kalahkan PSM Makassar 2-0, Posisi Persib Bandung Kembali Naik, Tempel Terus Arema dan Bali United