Kebakaran Pesantren di Karawang

DETIK-detik Pesantren di Karawang Terbakar, Saksi Katakan Api Cepat Membesar, 8 Santri Tak Selamat

Saksi mata mengungkap detik-detik pesantren di Karawang terbakar tadi siang.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: taufik ismail
Tribunjabar.id/Cikwan Suwandi
Sebanyak delapan santri meninggal dunia dan dua orang terluka dalam kebakaran Pesantren Miftakhul Khoirot, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Saksi mata menceritakan dalam kebakaran di Pesantren Miftakhul Khoirot si jago merah cepat membesar.

Pesantren tersebut berada di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dalam kejadian kebakaran tersebut, sebanyak delapan santri dan dua orang terluka.

Seorang saksi mata Hilman Faqih (22) mengatakan, ia sempat mencoba memadamkan api.

"Saya dapat telepon dari teman, katanya pesantren kebakaran, saya langsung buru-buru ke sini," katanya warga Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, ini.

Faqih menceritakan, informasi itu ia terima sekitar Pukul 13.00 WIB.

Di lokasi, ia melihat kepulan asap dari kamar santri yang berasal dari lantai dua.

Melihat kepulan asap tersebut, Faqih langsung berlari ke arah Pom BBM yang tak jauh dari pesantren untuk meminjam Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

"Saya langsung ke Pom Bensin, buat pinjam alat pemadam. Saya minta dijelasin dulu cara menggunakannya, itu sekitar 20 menit baru ke pesantren lagi," katanya.

Sesampainya di lokasi kebakaran, Faqih mengatakan, api yang berada di kamar santri itu sudah membesar.

Bersama para santri dan warga, ia mencoba memadamkan api sembari menunggu petugas damkar datang.

"Sebagian santri sudah ada di bawah," katanya.

Pesantren di Karawang yang mengalami kebakaran, Senin (21/2/2022) siang. Delapan santri meninggal dunia.
Pesantren di Karawang yang mengalami kebakaran, Senin (21/2/2022) siang. Delapan santri meninggal dunia. (Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Rohmat mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.

Mereka menerima laporan sekitar pukul 13.30 WIB.

"Kami langsung meluncur dan berusaha secepat mungkin memadamkan api," katanya.

Ia menambahkan ada delapan santri yang meninggal dalam peristiwa ini.

"Delapan santri meninggal dunia dan dua orang terluka. Semuanya langsung dilarikan ke RSUD Karawang," kata  di lokasi kejadian, Senin (21/2/2022).

Rohmat belum mengetahui pasti penyebab kebakaran pesantren di Karawang tersebut.

"Itu saya belum tahu, biar kepolisian yang menjelaskan," katanya.

Rohmat mengatakan, Tiga unit pemadam kebakaran dari BPBD Karawang dan Pertamina dikerahkan untuk memadamkan api.

"Dari damkar kita bergerak cepat memadamkan," kata dia.

Dalam kebakaran itu, petugas berhasil memadamkan api dalan waktu kurang lebih satu jam.

Camat Cilamaya Kulon, Rully Sutrisna mengatakan peristiwa terjadi Senin siang.

"Ada korban diduga meninggal," kata Camat Cilamaya Kulon, Rully Sutrisna kepada Tribun Jabar, Senin (21/2/2022).

Rully mengatakan, kejadian kebakaran sekitar Pukul 14.33 WIB.

Kebakaran diduga akibat korsleting listrik.

"Diduga karena konrleting listrik," katanya.

Rully mengungkapkan, dalam kejadian itu menewaskan enam santri.

"Saat ini masih menunggu dari Iden (Inafis Polres Karawang)," katanya.

Baca juga: KRONOLOGI Pesantren di Karawang Terbakar, 8 Santri Meninggal, Kami Secepat Mungkin Padamkan Api

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved