Serasa Berlibur di Pulau Milik Pribadi, Wisata Mangrove Edupark Hadirkan Sensasi Unik di Indramayu
Wisata Mangrove Edupark sebentar lagi bakal hadir di Kabupaten Indramayu. Objek wisata ini bakal menjadi objek wisata daya tarik utama wisatawan
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Wisata Mangrove Edupark sebentar lagi bakal hadir di Kabupaten Indramayu.
Objek wisata yang satu ini digadang-gadang bakal menjadi objek wisata daya tarik utama wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Indramayu.
Konsep wisata yang ditawarkan pun berbeda dengan wisata-wisata lainnya yang ada di daerah Pantura Jabar tersebut.
Saat berkunjung, wisatawan akan dimanjakan dengan pesona pantai yang jarang dijamak manusia, lokasinya berada di ujung hutan mangrove di Desa Pabean Udik, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.
Berlibur di Mangrove Edupark pun serasa berwisata di pulau pribadi, mengingat wisata yang satu ini merupakan wisata private yang jauh dari pemukiman.
Pengelola Mangrove Edupark, Abdul Latief mengatakan, saat ini, wisata setempat belum dibuka untuk umum karena mesti mengurus perizinan dahulu.
"Kita belum buka karena kita masih mengurus izin agar wisata ini legal dan di sisi lain kita juga masih mempersiapkan kawan-kawan UMKM yang aktif mengelola olahan mangrove untuk kemudian nanti bisa menjadi oleh-oleh," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (20/2/2022).
Abdul Latief menceritakan, untuk menuju lokasi wisata Mangrove Edupark, wisatawan mesti menyusuri rawa-rawa hutan mangrove terlebih dahulu menggunakan perahu dari pelabuhan Karangsong.
Saat menjelajah hutan mangrove pun, kata dia, wisatawan bakal langsung disuguhkan dengan pemandangan eksotis dari pepohonan hutan mangrove yang alami.
Baca juga: Budidaya Kepiting Tembakau Mulai Dikembangkan di Indramayu, di Hutan Mangrove Seluas 9 Hektare
Di sana, wisatawan pun bakal langsung disambut oleh kawanan burung yang hidup alami di kawasan Hutan Magrove Indramayu.
Burung-burung itu akan terbang di atas perahu yang ditumpangi wisatawan.
"Di sana, wisatawan juga dapat melihat langsung fenomena bandeng terbang, ini hanya terdapat di sini," ujar dia.
Sesampainya di lokasi wisata, wisatawan bakal langsung disuguhkan dengan pemandangan laut yang masih asri.
Di sana juga terdapat coffee shop dan cotage, wisatawan bisa bermalam di sana sembari mengagumi pesona laut dan hutan mangrove Indramayu saat malam hari.
Selain itu, wisatawan juga bisa mengenal berbagai jenis mangrove yang tumbuh subur di Kabupaten Indramayu.
Mulai dari belajar soal ekosistem mangrove, jenis mangrove, hingga produk olahan mangrove.
Termasuk melihat budidaya ikan bandeng, kepiting, rumput laut, dan lain sebagainya yang tumbuh alami di kawasan hutan mangrove.
Abdul Latief menyampaikan, sehingga selain berwisata, lokasi setempat sangat cocok untuk menjadi wahana edukasi.
"Nanti kita juga siapkan tour guide yang bakal mendampingi wisatawan, jadi harapan kita ke depan, kita mampu memberi tahu edukasi kepada wisatawan apa itu mangrove," ujar dia.
Lanjut Abdul Latief, yang menjadi daya tarik adalah wisata ini bersifat private, bukan wisata umum.
Sehingga wisatawan bisa leluasa berlibur bersama keluarga atau rombongan tanpa terganggu oleh wisatawan lainnya.
"Untuk sementara kita belum buka, ada fasilitas yang masih harus kita lengkapi, termasuk soal perizinan wisatanya," ujar dia. (*)