Analisis Persib Kontra Persipura, Sutiono Lamso: Cukup Satu Striker Agar Serangan Lebih Tajam

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha

Analisis Persib vs Persipura

Mantan Pemain Persib, Sutiono Lamso

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Sebetulnya kalau lihat dari segi materi, pemain Persib Bandung tidak kekurangan. Apalagi lawan Persipura Jayapura yang saat ini sedang ada di papan bawah. 

Artinya, dilihat dari segi klasemen, jauh. Persipura Jayapura berjuang untuk lepas dari degradasi sementara Persib Bandung ingin menjadi juara.

Masalahnya adalah Persib Bandung kesulitan untuk mencetak gol. Waktu melawan PSIS Semarang gagal mencetak gol meskipun mendominasi permainan.

Supaya serangan bisa lebih tajam, Persib Bandung bisa memakai formasi 4-3-3 dengan menggunakan satu striker, tapi itu keputusan mutlak dari pelatih.

Selama ini Bruno Cantanhede dan David da Silva dicoba untuk terus bermain bersama, tapi sampai saat ini belum padu.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persib Bandung Lawan Persipura Jayapura, Tanpa Gelandang Asing

Sebetulnya Bruno Cantanhede cukup bagus, dalam arti untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. Penyelesaian akhirnya yang masih bermasalah.

Sementara Persib Bandung membutuhkan penyelesaian akhirnya dari Bruno Cantanhede, bukan sekadar ngobrak-ngabriknya. Untuk ngobrak-ngabrik, pemain lain juga bisa. Ada Frets Butuan, Beckham Putra, dan Febri Hariyadi.

Jika dua striker ini masih juga sulit untuk mencetak gol, memanfaatkan lini kedua bisa saja diterapkan. Itu kan salah satu variasi dalam menyerang, maksimalkan dari sayap, gelandang, bahkan bek untuk mencetak gol.

Harusnya seperti itu, semua pemain aktif dalam mencari peluang dan mencetak gol karena sepak bola merupakan permainan tim.

Jangan sampai terus bertumpu kepada kedua striker itu. Jika kedua striker itu gagal mencetak gol, ada pemain lain yang bisa berperan menentukan kemenangan. 

Bisa saja, misalny,a striker menjadi pemantul bola atau memecah konsentrasi lawan sehingga pemain lain bisa memanfaatkan celah untuk mencetak gol. 

Intinya harus banyak variasi dalam melakukan serangan. Jangan sampai serangan tak membuahkan hasil, tapi terus-terusan diterapkan.