Persib Bandung

FAKTA-FAKTA Persib vs PSIS Tadi Malam: Peluang Juara Makin Berat, Pengamat dan Bobotoh Sangat Kecewa

Meski tampil dengan kekuatan penuh, Persib Bandung gagal menunjukkan permainan yang diharapkan.

Editor: Hermawan Aksan
Bek Persib Bandung Victor Igbonefo menunjukkan ekspresi kecewa saat berhadapan dengan PSIS Semarang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Selasa (15/2/2022). (Ofisial Persib) 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Persib Bandung kembali gagal meraih angka penuh justru ketika peluang untuk pesta gol terbuka sangat lebar.

Meski tampil dengan kekuatan penuh, Persib gagal menunjukkan permainan yang diharapkan.

Hasil imbang 0-0 melawan PSIS Semarang membuat Persib tertahan di peringkat ke-4 dengan nilai 47 poin.

Berikut ini fakta-fakta laga Persib vs PSIS:
1. Robert Alberts Sangat Kecewa

Pelatih Persib, Robert Alberts, mengaku sangat kecewa dengan hasil imbang pada pertandingan kali ini.

"Kami sudah mencoba berkreativitas dan mendapatkan peluang untuk menjadi gol, tetapi belum berhasil juga," ujar Robert dalam sesi jumpa pers virtual setelah pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (15/2/2022).

Robert mengatakan, beberapa peluang yang diciptakan Persib seharusnya bisa berbuah gol.

Namun, penyelesaian akhir yang buruk membuat Persib harus puas berbagi angka dengan Laskar Mahesa Jenar.

"Kami sangat menunggu sebetulnya gol itu tercipta supaya bisa mendapatkan gol demi gol lagi. Tetapi beberapa peluang yang bisa tercipta untuk menjadi gol malah tidak berbuah gol," katanya.

 

Hasil imbang ini tentu membuat Persib semakin sulit untuk bisa menjadi juara.

Sebab tim-tim pesaing seperti Arema FC, Bhayangkara FC, dan Bali United semakin konsisten meraih poin penuh.

Robert juga mengakui hal itu. Namun, ujarnya, dengan sisa 12 pertandingan lagi, Robert masih optimistis skuadnya bisa memenuhi target menjadi juara di akhir musim nanti.

"Klasemen kami masih ada di papan atas dan kami masih menyisakan satu pertandingan, tetapi yang paling penting adalah kami bisa memenangkan setiap pertandingan supaya kami bisa meraih poin demi point sehingga mendekati peringkat yang ada di atas," katanya.

Baca juga: Kekecewaan Bertubi-tubi Pelatih Persib di Laga Lawan PSIS, Kecewa Gagal Menang & Lihat Pemain No 37

Di luar itu, kritikan keras diberikan bobotoh untuk penampilan Bruno Cantanhede pada laga malam kemarin.

Dia lagi-lagi gagal memanfaatkan sejumlah peluang menjadi gol. Padahal secara statisik, Bruno kurang lebih memiliki lima sampai enam peluang untuk mencetak gol.

Namun, usaha rekan-rekannya untuk menciptakan peluang gagal dituntaskan Bruno menjadi gol.

Kritikan pun disampaikan oleh Robert kepada Bruno. Dia berharap, Bruno bisa tampil lebih efisien dan tenang untuk memanfaatkan setiap peluang yang tersaji.

"Ketika pemain bermain bagus menciptakan kreativitas tentunya dia harus betul-betul bisa memanfaatkan peluang itu menjadi gol dan itu menjadi sesuatu yang kita tunggu termasuk oleh Bruno," katanya.

2. Pelatih PSIS: Harusnya Kami Menang

Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, mengatakan, seharusnya timnya bisa menang karena dua hal.

Menurutnya pertandingan semalam berjalan seimbang.

Para pemain PSIS tampil sangat baik meskipun ada beberapa yang baru pulih dari Covid-19.

"Pertandingan cukup imbang, enam pemain baru kembali dari Covid-19. Namun pemain yang tadi baru kembali dari Covid-19 tetap memberikan 100 persen permainan di malam ini," ujar Dragan dalam sesi jumpa pers virtual, kemarin.

Dragan mengungkapkan, PSIS sebetulnya bisa meraih kemenangan jika wasit berlaku adil.

Sebab ketika kiper Persib, Teja Paku Alam, menjegal penyerang PSIS, Hugh Walsh, pada menit ke-30, kartu merah layak diberikan.

"Bila wasit memimpin dengan bagus mungkin PSIS bisa menang. Di babak pertama ada kejadian Teja sudah menjadi pemain terakhir melanggar pemain PSIS namun wasit tidak memberikan kartu merah dan Jonathan juga harusnya mendapatkan penalti di babak kedua," katanya.

Selain itu, kredit diberikan Dragan kepada Alfeandra Dewangga yang tampil cukup apik pada laga malam kemarin.

Meskipun pada awal-awal pertandingan, dia sedikit kebingungan bermain di posisi bek kiri.

"Berikutnya Dewangga bermain terus menunjukkan penampilan terbaiknya di babak kedua saya menempatkan Dewa bermain center back. Di sana  dia bermain cukup bagus karena serangan-serangan Persib berhasil dibuang oleh Dewangga," ujarnya.

Dewangga sendiri beberapa musim lalu hampir bergabung dengan Persib Bandung.

Ia sudah ikut berlatih dan tiba-tiba menghilang. Selanjutnya ia bergabung dengan PSIS Semarang.

3. Pengamat: Peluang Juara Main Berat

Pengamat sepak bola yang juga mantan pengurus Persib Bandung, Wawan Dermawan, menilai peluang Maung Bandung menjadi juara semakin berat.

Jarak dengan pemuncak klasemen semakin lebar, sedangkan kompetisi tersisa sembilan pekan lagi.

"Hasil ini tentu mengecewakan semua pihak saat Persib Bandung membutuhkan kemenangan untuk bisa berada di peringkat dua klasemen dan mempersempit jarak dengan Arema FC," ujarnya ketika dihubungi melalui telepon, Selasa (15/2/2021).

Menurut Wawan Dermawan, situasi ini seperti mengulang kegagalan pada beberapa pertandingan putaran pertama.

Saat itu, peluang Persib Bandung untuk menjadi pemuncak klasemen terbuka lebar, tapi gagal karena banyak hasil imbang dan kalah.

"Ini perlu evaluasi serius dari manajemen. Ada apa sebenarnya, kenapa setiap kali Persib ada peluang naik peringkat ke urutan puncak atau runner-up, selalu gagal? Padahal peluang itu ada dan cukup terbuka untuk diwujudkan," ucap Wawan Dermawan.

Secara permainan, ucapnya, Persib Bandung mampu menguasai jalannya pertandingan, namun penyelesaian akhir dari beberapa peluang masih menjadi masalah yang harus dibenahi para pemain, terutama para striker.

"Kita bisa lihat banyak sekali peluang yang terbuang begitu saja, karena gagalnya penyelesaian akhir, ditambah lagi Persib Bandung seperti kehilangan akal untuk dapat membongkar pertahanan lawan."

"Pola serangan yang sama terus dicoba meskipun hasilnya tetap sama, tidak memberikan ancaman serius bagi gawang PSIS Semarang," ujar Wawan Dermawan.

Ia pun menyoroti penampilan Bruno Cantanhede yang bermain seperti setengah hati untuk memenangkan pertandingan.

Beberapa peluang Bruno Cantanhede gagal dimanfaatkan menjadi gol. Padahal, ia tinggal berhadapan dengan kiper PSIS Semarang, Jandia Eka Putra.

"Dalam pertandingan ini, beberapa pemain tampil di bawah peforma terbaiknya, khususnya Bruno Cantanhede yang beberapa kali membuang peluang untuk cetak gol."

"Anehnya, Robert Alberts enggak mau ganti dia, padahal masih ada Erwin (Ramdani) di cadangan. Ini malah pemain yang punya motivasi, seperti Ezra dan Rashid yang ditarik keluar."

"Ini juga menjadi tanda tanya, ada apa sebenarnya dengan Persib Bandung?" katanya.

4. Bobotoh Mengkritik Pedas

Kekecewaan juga dilontarkan Ketua Umum Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Asep Abdul.

Bruno, kata Asep, sangat tak layak untuk terus dipertahankan. Penampilan Bruno, sejauh ini, ujarnya, jauh dari kata memuaskan.

"Kalau untuk out sudah tidak bisa karena transfer sudah ditutup. Tapi menurut saya, dia seperti bukan pemain yang harus dipertahankan. Produktivitasnya kurang. Instingnya golnya kurang baik," ujar Asep Abdul kepada Tribun Jabar, kemarin.

Menurut Asep Abdul, Bruno sebetulnya memiliki banyak peluang pada pertandingan malam kemarin.

Namun entah apa yang terjadi, kerja keras dari rekan-rekannnya untuk menciptakan peluang disia-siakan oleh Bruno.

"Kalau striker harus bisa sabar dan mengolah peluang menjadi gol. Harusnya malu beberapa kali berhadapan dengan penjaga gawang gagal lagi gagal lagi. Harusnya malu insting strikernya lemah," katanya.

Kekecewaan juga diungkapkan para bobotoh di akun Instagram resmi Persib. Puluhan ribu komentar bernada miring  disampaikan bobotoh begitu pertandingan usai.

Salah satunya akun  @footystarz, yang mengunggah komentar, “Bruno gak jelas”, dan langsung dibanjiri komentar senada oleh akun lainnya.

Komentar @footystarz_ pun di-repost oleh akun @fdlyardynsh018. Dalam unggahannya ia mengaku heran dengan penampilan Bruno Cantanhede yang banyak gagalnya dalam memanfaatkan peluang, tapi justru dimainkan secara penuh 90 menit.

"Kocak masih dimainin 90mnit, padahal passing ga bisa, kontrol bola ga bisa, nyundul ga bisa, dribling ga bisa. 5x peluang di depan gawang ga bisa on target, ga ada insting penyerang. Tapi anehnya masih ada yang bilang bruno bagus (emoticon tertawa). Bobotoh Bruno mangga d atur waktos sareng tempatna nganggo ngabully abdi," tulis akun tersebut.

Komentar tersebut pun mendapat respons dari banyak lainnya . Pemilik akun @ayangmohammadrezapahlevi  mengunggah tanggapan bahwa pembelian Bruno yang diibaratkan seperti membeli barang secara online. Persib kurang teliti dalam membeli Bruno Cantanhede.

"Kieu meuli barang online teu ningali komenan teh mang, Alus Dina video hungkul, nyatana lecet mental," tulis akun Instagram tersebut. (ferdyan adhy nugraha/cipta permana)

(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved