Harga Minyak Goreng
Sempat Menghilang, Minyak Goreng Curah Kini Harganya Gila-gilaan, di Grosir Rp 21.000 per Kilo
Di Ciamis, harga minyak goreng curah kini gila-gilaan. Jadi Rp 21 ribu per kilo.
Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Setelah sempat menghilang selama seminggu, akhirnya minyak goreng curah (minyak sayur) muncul lagi di Pasar Ciamis.
Sejumlah grosir pun mulai melayani pembelian secara terbatas.
Itu pun hanya melayani kios eceran.
Tak disangka harga minyak goreng curah di tingkat grosir di Pasar Subuh Ciamis, Senin (14/2/2022) sudah melambung tinggi ke angka Rp 21.000 per kg.
Jauh di atas harga normal sebelum minyak goreng menjadi langka beberapa hari lalu, yakni Rp 19.000 per kg (itu harga di tingkat grosir).
Jangan dibandingkan dengan harga patokan minyak goreng yang sudah ditetapkan pemerintah terhitung sejak Selasa (1/2/2022) yakni hanya Rp 11.500 per liter.
Harga minyak goreng curah semakin jauh panggang dari api.
“Datangnya baru kemarin. Ini lagi ngemas-ngemas ke kantong perempatan maupun setengah kiloan. Harganya Rp 21.000 per kg,” ujar Ari, di grosir minyak goreng curah “Banjar 1” di Pasar Subuh Ciamis kepada Tribun kemarin.
Pada kesempatan tersebut menurut Ari, ia hanya melayani pesanan dari kios-kios eceran yang sudah memesan lebih dulu.
Itu pun dengan jatah terbatas.
Sementara yang membeli 1 kg atau 2 kg minyak goreng sudah dikemas dalam kantong kapasitas 1/4 kg dianjurkan ke kios eceran yang ada di dalam pasar.
Kasi Peredaran Barang dan Perlindungan Konsumen Dinas Koperasi UKM dan Pedagangan (DKUKMP) Ciamis, Dini Muslihani kepada Tribun menyebut setelah sempat langka dan menghilang, minyak goreng curah kembali muncul di Pasar Ciamis.
“Beberapa hari ini sudah mulai ada. Dari pantauan kami Jumat (11/2/2022) kemarin sejumlah grosir sudah mulai menyediakan minyak goreng curah. Tapi jumlahnya masih terbatas,” ujar Dini Muslihani.
Dari pantauan yang dilakukan petugas DKUKMP Ciamis menurut Dini, harga minyak goreng curah yang berlaku di tingkat eceran maupun di tingkat grosir masih belum sesuai dengan ketentuan pemerintah.
“Ternyata harganya belum sesuai dengan aturan. Kami hanya bisa mensosialisasikan regulasinya saja,” katanya.
Baca juga: Setelah Minyak Goreng, Harga Tahu Tempe Diprediksi Naik Dalam Waktu Dekat