Penemuan Mayat di Subang
Mengapa Kasus Subang Seperti Jalan di Tempat? Polisi Tegaskan Masih Marathon Periksa Saksi
Hingga kini polisi belum mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas meninggalnya dua korban kasus Subang yakni Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Rat
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2021 belum juga menemui titik terang.
Hingga kini polisi belum mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas meninggalnya dua korban kasus Subang yakni Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Tuti dan Amalia korban pembunuhan ibu dan anak di subang itu ditemukan di dalam bagasi mobil yang terparkir di rumah mereka di Dusun Ciseuti, Subang.
Penyidik dari Polda Jabar --yang mengambil alih kasus ini-- sudah memeriksa sejumlah saksi, mengumpulkan alat bukti hingga membuat sketsa terduga pelaku yang sudah disebarkan ke polsek dan polres di sejumlah wilayah.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengatakan, hingga saat ini penyidik sudah memeriksa 100 lebih saksi dalam kasus Subang.
"Saya sudah melakukan koordinasi dengan penyidik, memang kami belum publikasi lebih banyak. Tetapi jumlah yang diperiksa itu seratusan lebih orang," ujar Ibrahim Tompo, saat ditemui di Jalan Mekarwangi, Kota Bandung, Rabu (9/2/2022).
Menurut Ibrahim, penyidik bakal terus melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti lainnya untuk mengungkap pelaku perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
"Jadi, kami memang tetap secara maraton melakukan pemeriksaan, terkait alat bukti dan kesaksian. Kami berharap nanti ini bisa memberikan petunjuk kepada penyidik nantinya," katanya.
Dalam kasus ini, Muhammad Ramdanu alias Danu sempat mendapat sorotan.
Danu (21) keponakan korban Tuti Suhartini.
Dia disibukkan dengan pemeriksaan-demi pemeriksaan karena disebut sebagai kasus kunci.
Bahkan sejak menjadi saksi Kasus Subang, Danu harus melepas pekerjaan sebagai staf yayasan.
Sebelumnya, Danu bekerja di yayasan yang dikelola Yoris dan Yosef.
Yayasan tersebut juga merupakan tempat Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu bekerja.