KISAH Dadan si Penjual Rujak di Pangandaran, Tak Kenal Menyerah Demi Anak dan Istri di Tasik

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN  - Dadan (38), asal Singaparna, Tasikmalaya, sehari-hari jualan rujak di kawasan Pantai Pangandaran. 

Dadan si penjual rujak ini, punya memiliki istri dan satu anak ini, sudah sekira 3 tahun berjualan rujak di pantai Pangandaran. Keluarganya tetap ada di Singaparna.

Dadan tidak pulang ke rumah. Selama berjualan rujak di Pangandaran, Dadan menyewa kontrakan seadanya.  Untuk melihat kondisi istri dan anaknya, Dadan biasa pulang ketika sudah cukup ada bekal hasil saat berjualannya.

"Ya kadang ada sisa uang Rp 500 ribu, Rp 1 juta, saya pulang, kasih untuk keluarga," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id di pantai barat Pangandaran disela sela jualannya, Sabtu (12/2/2022) siang.

Baca juga: Katapang Doyong Digugat dan Didenda Rp 10 Miliar, Bupati Pangandaran Ajukan Banding ke MA

Menurutnya, untuk penghasilan berjualan rujak setiap harinya itu tidak menentu.

"Kalau Sabtu, Minggu atau lagi ramai ya besarnya dapat Rp 450 ribu mah, seharian. Tapi, kalau hari-hari biasa, paling dapat Rp 50 ribu dan tingginya Rp 70 ribu," katanya.

"Dan penghasilan itu, masih kotor. Karena, belum dikurangi modal awal, bayar kontrakan dan kebutuhan saya setiap hari," ucap Dadan.

Ia mengungkapkan, ramainya pengunjung biasanya di hari libur nasional dan hari libur biasa, seperti hari Sabtu dan Minggu sekarang.

"Tapi, libur hari Sabtu (12/2/2022) sekarang mah sepi berbeda sama minggu-minggu kemarin. Bingung saya juga, padahal gak ada apa-apa. Tapi, mungkin Minggu besok ramai," katanya.

Menanggapi, cara khusus untuk berjualan supaya dagangannya cepat habis, Ia hanya bisa berdo'a.

"Ya, kita berdo'a supaya banyak yang beli, cepat laku dan berdo'a agar saya diberi kesehatan supaya bisa menafkahi keluarga," ucap Dadan.