Ingat Pemuda Jual Genting Rumah Demi Pacar? Dia Berulah Lagi, Ibu Kini Minta Pacar Anaknya Ditangkap

Paliyem menerka saat ini Dwi masih terlibat hubungan dengan seorang perempuan yang membuat Dwi menjual perabotan rumah.

Editor: Ravianto
Kondisi rumah Paliyem yang perabot dan gentingnya dijual anak di Kapanewon Pundong, Bantul. (Dokumentasi Polsek Pundong via kompas.com) 

Laporan Wartawan Tribun Jogja  Santo Ari

TRIBUNJABAR.ID -  Masih ingat pemuda Bantul Dwi Rahayu Saputro (24) yang terlibat dalam kasus pencurian dalam keluarga di mana dirinya menjual berbagai macam perabot rumah, dari lemari, meja kursi hingga daun pintu.

Bahkan dalam kejadian terakhir, Dwi sempat berusaha menjual genting rumah.

Paliyem melaporkan anaknya ke Polres Bantul, Jumat (11/2/2022). Anak bu Paliyem diketahui menjual berbagai perabot di dalam rumah bahkan genting. Kini sang anak berulah lagi, menjual kompor pemberian Bupati Bantul dan meja makan pemberian Mirota Kampus
Paliyem melaporkan anaknya ke Polres Bantul, Jumat (11/2/2022). Anak bu Paliyem diketahui menjual berbagai perabot di dalam rumah bahkan genting. Kini sang anak berulah lagi, menjual kompor pemberian Bupati Bantul dan meja makan pemberian Mirota Kampus (TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari)

Atas rasa belas kasih Paliyem, kasus tersebut dihentikan setelah Paliyem mencabut laporannya pada awal Januari kemarin.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul pun sudah menyerahkan surat keputusan penghentian penuntutan kepada Paliyem pada 24 Januari 2022 kemarin.

Namun ternyata, harapan Paliyem agar anaknya dapat bertobat, pupus.

Dwi kembali mengulangi perbuatannya menjuali perabotan rumah.

Paliyem, warga Padukuhan Paten, Kalurahan Srihardono Kapanewon Pundong  tegas melaporkan kembali anaknya yakni Dwi Rahayu Saputro (24) ke Polres Bantul pada Jumat (11/2/2022) petang.

Baca juga: Bucin, Pria Ini Jual Perabotan Orang Tua Demi Pacar, Dipolisikan Ibu saat Hampir Jual Genting Rumah

"Katanya udah nggak mau diulangi kok malah diulangi lagi, saya kan takut kalau kayak gini," ucapnya saat ditemui di Polres Bantul .

Menurutnya pada 14 Januari kemarin, ia mendapati kompor pemberian Bupati Bantul sudah tak ada di tempat.

Di pintu ada secarik kertas pesan dari anaknya yang mengatakan bahwa Dwi telah membawa kompornya.

Kemudian pada Minggu 6 Februari 2022 kemarin, satu set meja kursi milik Paliyem pun sudah raib.

Yang terakhir pada Kamis (10/2/2022) petang kemarin, tetangga Paliyem mendapati Dwi sedang mengangkut lemari ke mobil bak terbuka namun aksi Dwi tersebut dapat digagalkan oleh tetangga sekitar.

"Sekarang sudah jualin kompor dari Pak Bupati dan meja kursi pemberian dari Mirota Kampus. Beras dari pak jaksa itu saja disuruh jual, uangnya diminta semua," ujarnya dengan nada jengkel.

Paliyem juga menceritakan bahwa dirinya sempat berdebat dengan anaknya dan mendapatkan perlakuan kasar.

Paliyem mengatakan ia dipukul anaknya dengan sandal di bagian leher.    

"Iya (dipukul), pakai sandal, hampir pingsan saya. Saya duduk di kursi, kursinya diangkat. Saya ditarik disuruh nyarikan uang satu juta," bebernya.

Karena perlakuan kasar anaknya tersebut, Paliyem saat itu pergi menyelamatkan diri dan tinggal di rumah kerabatnya.

Ia merasa takut jika harus bertemu anaknya kembali.

"Takut sama anak, dianiaya sama anak sendiri. Nggak berani di rumah, nggak tentrem bener saya mas," keluhnya.

Saat disinggung apakah Paliyem yakin dengan pilihannya untuk melaporkan anaknya, Paliyem pun secara tegas mengiyakan.

Dirinya tak akan mencabut laporannya.

"Tidak akan saya cabut, walaupun siapapun yang misalnya mengasih tahu suruh nyabut, ndak akan ini. Sudah terlalu anakku, tidak bisa dimaafkan lagi," tegasnya.

Dwi sendiri dikabarkan telah bekerja di Magelang, namun Paliyem menyatakan bahwa itu semua adalah bohong.

Paliyem menerka saat ini Dwi masih terlibat hubungan dengan seorang perempuan yang membuat Dwi menjual perabotan rumah.

"Di tempat cewek saya kira. Kalau nggak salah di Giwangan, ngontrak di situ. Tolong itu besok juga diambil ceweknya itu.

Harus ditangkap, sama ceweknya juga, jangan hanya anakku," tambahnya.

Adapun dalam kesempatan itu, Paliyem hanya memberikan laporan terkait kasus pencurian dalam keluarga.

Paliyem tak melaporkan anaknya terkait perlakuan kasar yang ia alami.  

Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Archye Nevada membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan secara resmi dari Paliyem.

"Untuk laporan beliau sudah kami terima mas, kemudian akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku," ujarnya.

Archye juga menjelaskan bahwa pada Kamis malam Paliyem telah datang ke Polres Bantul untuk berkonsultasi.

Saat itu Paliyem disebutnya masih belum yakin untuk kembali melaporkan anaknya.  

"Makanya semalam ketemu sama saya, saya minta agar ibunya untuk memantapkan hati dulu, kalau benar-benar yakin, niat laporan, nanti kita terima laporannya," ujarnya. (Tribunjogja.com )

 Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan juduPemuda Asal Bantul yang Jual Perabotan Rumah Berulah Lagi, Sang Ibu Kembali Lapor Polisi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved