Indonesia Borong Puluhan Jet Tempur Rafale dan F-15EX Senilai Ratusan Triliun

Indonesia sepakat membeli 42 Tet Tempur buatan Prancis Dassault Rafale, dan juga 36 Jet Tempur F-15 dari Amerika Serikat.

Editor: Ravianto
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Pesawat tempur milik Angkatan Udara Perancis (Armee de I'Air) Rafale demo terbang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (25/3/2015). Demo pesawat tempur serbaguna generasi 4,5, bermesin dua, bersayap delta buatan Dassault Aviation Perancis tersebut untuk promosi kepada Indonesia sehubungan dengan akan digantikannya pesawat tempur AU jenis F-5 Tiger yang sudah tua usia pakainya. KOMPAS/HERU SRI KUMORO 

Persetujuan itu diberikan tak lama setelah Indonesia meneken perjanjian pembelian 42 jet tempur Dassault Rafale dengan Prancis.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, rencana pembelian pesawat tempur telah mengerucut ke dua jet tempur, yakni Dassault Rafale dan F-15EX.

Menurut dia, salah satu pertimbangan yang membuat pemerintah memilih untuk membeli Rafale dan F-15 EX adalah anggaran.

"Karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran. Kalau yang bayar tidak mau ke sana, kita kan enggak bisa nyebut-nyebut terus, jadi arahnya ke Rafale," kata Fadjar.

Rencana datangkan 36 jet tempur F-15 berikut amunisinya

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui potensi penjualan 36 jet tempur canggih F-15ID, mesin, dan peralatan terkait, termasuk amunisi serta sistem komunikasi ke Indonesia senilai US$ 13,9 miliar atau hampir Rp 200 triliun.

Sementara Departemen Pertahanan AS alias Pentagon menyebutkan, Boeing adalah kontraktor utama untuk jet tempur F-15ID.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly mengonfirmasi, Indonesia akan memesan 42 jet tempur Rafale.

"Sudah resmi: Indonesia memesan 42 Rafale," katanya dalam tweet yang menambahkan, juga akan bekerjasama di sektor kapal selam, seperti dilansir Reuters.

Selain pembelian jet tempur Rafale, penandatangan kontrak juga sepaket dengan dukungan latihan persenjataan dari Perancis.

"(Termasuk) dukungan latihan persenjataan dan simulator-simulator yang dibutuhkan," ujar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Tribunnews.com)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved