Perempuan Jadi Korban Rudapaksa Penumpang di Atas Pesawat saat Penumpang Lain Tidur Lelap

TRIBUNJABAR.ID - Seorang pria asal Inggris langsung dijemput polisi begitu turun di Bandara Internasional Heathrow London, Inggris, akhir Januari 2022.

Pria berusia 40 tahun ini ditangkap polisi atas tuduhan merudapaksa sesama penumpang di kabin pesawat United Airlines yang membawa mereka dari Newark Liberty International Airport, New Jersey, AS.

Namun begitu, pria itu kemudian dilepaskan dengan status masih dalam penyelidikan oleh aparat. Polisi juga sudah mengambil sampel DNA pria tersebut.

Dalam pernyataan yang dikutip Nexstar, beberapa saat sebelum mendarat di Heathrow, awak kabin United Airlines mendapat laporan dari korban, seorang perempuan berusia 40 tahun.

Si korban mengaku diperlakukan tidak senonoh oleh pria itu ketika para penumpang lain sedang terlelap.

Mendapat laporan itu, awak kabin langsung menghubungi polisi agar menangkap pria itu begitu mendarat di Bandara Heathrow.

"Kami akan bekerja sama dengan aparat keamanan," demikian pernyataan United Airlines.

Korban pun langsung mendapatkan pendampingan dari Kepolisian Metropolitan London.

Menurut penyelidikan, pelaku dan korban yang sama-sama berwarga negara Inggris itu sempat terlihat berbincang-bincang di ruang tunggu, meski mereka belum saling mengenal sebelumnya.

Di dalam pesawat pun mereka duduk di baris yang berbeda di kelas bisnis penerbangan yang berlangsung selama tujuh jam melintasi Samudera Atlantik itu.

Hanya, ketika menjelang mendarat di Bandara Heathrow, perempuan itu menemui awak kabin dalam keadaan tertekan dan mengaku baru saja dirudapaksa.

Kejadian itu berlangsung saat para penumpang lain sedang tidur, sehingga perbuatan jahat pria itu tidak ada yang tahu.

Kepolisian Federal Inggris, Scotland Yard, dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari Heathrow bahwa ada insiden di penerbangan yang akan mendarat.

"Polisi menunggu pesawat mendarat, lalu menahan seorang pria berusia 40 tahun atas dugaan rudapaksa. Dia dilepaskan, tetapi masih dalam penyelidikan. Sedangkan pelapornya atau korban mendapatkan pendampingan oleh polisi," kata Scotland Yard seperti dikutip The Daily Beast.