Persib Bandung
Bobotoh Curiga Hasil Tes PCR, Minta Persib Bandung Aktif Tes PCR Sendiri
Persib sempat kehilangan 17 pemainnya karena terpapar Covid-19 saat hendak melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (
Penulis: Cipta Permana | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Protes Persebaya Surabaya atas hasil berbeda pada tes PCR yang mereka lakukan sendiri dengan hasil tes PCR yang sebelumnya dilakukan PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada skuat Bajul Ijo, membuat para bobotoh curiga bahwa kasus serupa juga terjadi di Persib Bandung.
Persib sempat kehilangan 17 pemainnya karena terpapar Covid-19 saat hendak melawan PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (2/2).
Laga hari itu pun akhirnya ditunda karena Persib hanya menyisakan 13 pemain.

Pengurus Viking Persib Club (VPC), Dadan Garenk, mengaku sangat khawatir perbedaan hasil PCR yang dialami para pemain Persebaya tersebut.
Menurutnya, perbedaan hasil ini bisa sangat berbahaya karena itu menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan PCR yang dilakukan PT LIB mungkin saja tidak akurat.
"Jika benar itu tidak akurat, berbahaya banget. Ini sangkut pautnya sama nyawa orang, dan pastinya persaingan tim-tim di liga. Jadi ada apa sebenarnya harus ditelusuri sampai tuntas. Apakah ada upaya memenangkan salah satu tim dengan cara seperti ini?" ujarnya kepada Tribun, saat dihubungi melalui telepon, Selasa (8/2).
Dadan juga mengatakan, bukan tidak mungkin hal serupa juga terjadi pada Persib, yang bahkan sempat kehilangan lebih dari separuh timnya beberapa jam sebelum laga.
Untuk mencegah itu, Dadan mendorong manajemen Persib Bandung aktif melakukan tes Covid-19 secara mandiri, terutama menjelang laga.
"Sebab, bisa jadi hasil tes yang selama ini kita yakini ternyata salah juga. Jika benar, itu jelas merugikan. Benar-benar merugikan jika memang hasilnya tidak akurat," ujarnya.
Hal senada dikatakan Ketua BOMBER, Asep Abdul.
Menurutnya, operator kompetisi seharusnya memastikan terlebih dahulu segalanya sebelum melakukan pengetesan.
Pastikan alat tes yang akan dipilih adalah alat tes yang dalam kondisi baik.
"Karena ini menyangkut sah atau tidaknya hasil tes itu, dan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti saat ini," ujarnya melalui telepon, kemarin.
Ia juga berharap, PT LIB mengevaluasi alat-alat tes yang digunakan. "Pastikan alat-alat tes itu sebelum digunakan," ujarnya.
Asep meyakini manajemen Persib tentu telah memiliki cara dalam menyikapi persoalan ini.