Rajapati Guru di Bandung
Bu Guru di Bandung Dirampas Nyawa di Depan Murid-murid, Pelaku Mantan Suami, Tunggu Polisi di Kelas
Pelaku sepertinya sudah merencanakan perampasan nyawa terhadap ibu guru di SDN 032 Tilil.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peristiwa memilukan terjadi di SD Negeri 032 Tilil, Jalan Puyuh, Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Senin (7/2/2022) pagi.
Ati Rohaeni (49), guru murah senyum di SD tersebut tewas setelah berulang kali ditusuk oleh AR (50), yang tak lain adalah mantan suaminya sendiri.
Prihatna, rekan korban yang juga mengajar di SDN 032 Tilil, mengatakan peristiwa penusukan itu berlangsung sangat cepat dan tak terduga.
Saat itu korban berjalan menuju kelas.
"Pelaku mengejar korban dari gerbang, langsung merangkul korban, mengeluarkan pisau dan menusuk perut korban beberapa kali," ujar Prihatna saat ditemui di SDN 032 Tilil, kemarin.
Setelah melakukan aksinya dan korban terkapar, kata Prihatna, pelaku sama sekali tak melarikan diri.
Pelaku melarang semua yang ada di sana masuk ke kelas.
"Pelaku malah sempat mengancam penjaga sekolah dan para guru yang mencoba mendekat. Katanya, ia tidak takut dan siap menyerahkan diri ke polisi," katanya.
Usai melakukan penusukan, pelaku lantas berjalan menuju kelas dan menunggu di sana, sementara jasad Ati yang bersimbah darah terkapar tak bergerak.
Kepala SDN 032 Tilil, Drs Osa, mengatakan penusukan sudah terjadi saat ia tiba di SDN Tilil. Saat itu, korban masih terkapar.
"Pelaku masih di kelas," ujarnya. "Saya datang sekitar pukul 07.00."
Melihat itu, kata Osa, ia pun segera kembali keluar gerbang dan menelpon polisi.
"Pelaku nunggu di kelas mungkin nunggu polisi, cukup lama juga datangnya," ujarnya.
Sejak bercerai dengan AR pada 2007 lalu, kata Osa, ibu guru Ati sudah beberapa kali mendapat ancaman.
"Terakhir pelaku datang Jumat lalu [ke sekolah] dan sempat didamaikan. Tak menduga pelaku akan datang kembali ke sekolah dan melakukan pembunuhan," ujarnya.
Osa mengatakan, saat penusukan terjadi, siswa yang sudah ada di sekolah masih sedikit, baru sekitar sepuluh orang.
"Murid-murid yang masih di luar langsung kami minta pulang karena ada kejadian ini. Saya khawatir anak jadi trauma dan menimbulkan kerumunan. Anak yang sudah ada sekolah juga langsung saya pulangkan," kata Osa.
Dimakamkan
Jenazah korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Cikutra, tak jauh dari kediaman korban di Sadang Serang, Senin malam.
Pemakaman dilakukan oleh pihak keluarga setelah jenazah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Sartika Asih.
Setelah dimandikan dan disalatkan, jenazah langsung dibawa keluarga ke TPU Cikutra, Kota Bandung.
Sejumlah kerabat dan tetangga almarhumah ikut mengantarkan Ati ke tempat peristirahatan terakhirnya. Jenazah dimasukan ke liang lahat, diiringi kumandang azan serta isak tangis keluarga.
Keponakan korban, Hesti Hendrawati meminta agar pelaku diberikan hukuman setimpal dengan perbuatannya.
"Ya, sekarang, kan, tante saya sudah tidak ada, kalau bisa dia juga (pelaku) sampai tidak ada lagi, jangan enak-enakan dia bebas berkeliaran dong, sementara tante saya sampai tidak ada," ujar Hesti. (nazmi abdurahman)
Baca juga: Ati Rohaeni, Guru yang Dihabisi Mantan Suami, Dimakamkan di TPU Cikutra Diiringi Kumandang Azan
