Masih Ada yang Mahal dan Pasokan Minim, Kapolres Sumedang Tak Segan Tindak Penimbun Minyak Goreng
Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan pasokan minyak goreng ke Sumedang sedikit terhambat terutama karena distribusinya
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Distribusi minyak goreng murah ke Kabupaten Sumedang tidak semulus biasanya.
Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan pasokan minyak goreng ke Sumedang sedikit terhambat.
Hal ini diakui Eko sebab pasokan secara nasional pun berkurang. Dengan demikian distribusi dari provinsi ke Sumedang juga menjadi sedikit.
Kurangnya minyak goreng ini membuat harganya menjadi mahal.
Di Sumedang, operasi pasar murah minyak goreng telah dilakukan untuk menjaga harga jual minyak tetap Rp 14.000 per liter.
"Operasi pasar sudah dilakukan pada Sabtu-Minggu, mudah-mudahan sampai kini tidak ada respons negatif dari masyarakat terkait harga minyak goreng," kata AKBP Eko Prasetyo Robbyanto saat diwawancara TribunJabar.id di Mapolres Sumedang, Kamis (3/2/2022).
Kapolres mengatakan, polisi terus memantau perkembangan harga minyak goreng.
Dalam hal ini, polisi juga terus menyelidiki apakah ada indikasi penimbunan.
"Jika ada pihak-pihak terkait menimbun, akan kami tidak tegas," kata Eko.
Eko mengatakan, asumsi pelanggaran yang dilakukan para penimbun adalah pasal-pasal subsidier yang akan diusut sesuai Undang-Undang.
"Jika ada penimbun, akan kami tindak tegas, terutama yang berkaitan dengan perdagangan, " ucapnya. (*)