Lockdown di Kabupaten Bandung karena Tren Covid-19 Meningkat? Begini Kata Ketua Komisi D DPRD

Kabupaten Bandung kini berada di level dua, tapi tren keterpaparan Covid-19 kembali meningkat dan pembelajaran tatap muka (PTM) masih berjalan.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Hermawan Aksan
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo) 

"Nanti Tim Satgas itulah yang meramu kebijakan-kebijakan lokal, seperti kebijakan bantuan sosial, kebijakan penanganan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit, termasuk bagaimana kebijakan tentang PTM," tuturnya.

Fahmi mengatakan, soal apakah diturunkan dari 100 persen tingkat kehadiran siswa di sekolah, soal jam pelajarannya diturunkan, itu nanti tergantung kebijakan dari Satgas Covid-19 Kabupaten Bandung.

"Jadi kalau tren sekarang meningkat, ada hal yang harus kita tingkatkan, yakni kewaspadaannya," tuturnya.

Dijelaskan Fahmi, kalau Satgas Covid-19 kembali dihidupkan, kebijakan pendidikan, sosial, kesehatan, apa yang harus dilakukan, Diskominfo menginformasikan kepada masyarakat.

"Hal ini tentu penting, supaya kita masyarakat tau informasi yang sebenarnya di lapangan," kata dia.

Sekarang kata Fahmi, sudah beberapa bulan terakhir, dari akhir 2021 sampai sekarang itu memang landai Covid-19, makanya semakin terbuka masyarakat, tempat-tempat wisata juga semakin dibuka.

"Sekarang kalau faktanya ada peningkatan, bukan berarti harus ditutup langsung dan menerapkan kebijakan lockdown."

"Enggak seperti itu, saya gak sepakat, kecuali itu ditinjau atau diputuskan melalui tim yang telah dibentuk sebelumnya," tuturnya.

Fahmi mengungkapkan, kalau PTM langsung dibatasi, jangan dulu.

"Kita kan lihat kondisi yang sebenarnya, seperti apa, dan itu nanti diputuskan oleh Tim Satgas Covid-19," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved