Penemuan Mayat di Subang
KASUS SUBANG TERBARU, Pemuda Saksi Begal Nyawa Tuti dan Amalia Punya Dasar Kuat Bukan Tersangka
Saksi kasus Subang, pembunuhan ibu dan anak, Tuti dan Amalia yang jenazahnya ditemukan di dalam bagasi mobil mewah, yakin bukan tersangka.
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Saksi kasus Subang, pembunuhan ibu dan anak, Tuti dan Amalia yang jenazahnya ditemukan di dalam bagasi mobil mewah, semakin yakin bukan tersangka yang dicari polisi.
Muhammad Ramdanu atau biasa disapa Danu, makin yakin kalau dirinya tidak terlibat kasus Subang.
Sebab, pihak kelopisian saat ini sedang mencari tersangka kasus Subang ke seluruh Indonesia dengan menyebar sketsa wajah pelaku.
Sementara selama ini Danu yang sudah berulang-ulang diperiksa polisi sebagai saksi kematian istri Yosef, berada di Subang dan tidak peri ke mana-mana.
"Kalo pun misalkan pelaku yang ada di sketsa Polda Jabar sudah ditangkap, tentu permasalahannya masih belum selesai. Pasti ada dalangnya dan pasti ada juga motifnya, nanti ketahuan entah itu dari yayasan atau dari keluarga sendiri," ucap Achmad Taufan kuasa hukum Danu saat dihubungi melalui sambungan seluler, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Ahli Forensik Dokter Hastry Buka Suara soal Kasus Subang, Jawab Kelanjutan Pengungkapan Tersangka
Melihat dengan progres kinerja yang dilakukan oleh Polda Jabar dengan menyebarkan sketsa terduga pelaku dan menyatakan yang berada disketsa Daftar Pencarian Orang (DPO), menurut Taufan, ia semakin yakin bahwa kliennya tersebut tidak terlibat apapun.
"Ya kalo itu tentu jelas, saya melihat dalam sketsa terduga pelaku juga masih DPO, bukan hanya itu, dari sketsa itu bukan Danu juga keliatannya," katanya.
Siapa pelaku perampasan nyawa kasus Subang? Hingga kini belum ada titik terangnya.
Kasus perampasan nyawa ibu dan anak ini terjadi di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021 itu masih juga belum terungkap sampai saat ini.
Terakhir, pihak kepolisian dari Polda Jawa Barat menyebar luaskan sketsa wajah dari terduga pelaku ke seluruh Polda-polda maupun Polres-polres yang berada di Indonesia.
Disebarnya sketsa pelaku ini berarti polisi masih mengejar pelaku.
Hal ini seperti diungkapkan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Kombes Ibrahim Tompo mengatakan pihaknya sampai saat ini masih terus berusaha menangkap terduga pelaku.
"Subang juga masih penyidikan. Masih mengejar DPO," ujar Ibrahim Tompo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/1/2022).

Sudah Berjalan 5 Bulan
Sementara itu, kasus kematian dari Tuti dan Amalia di Jalancagak Subang ini sudah berjalan lima bulan lebih lamanya.
Bahkan, untuk mengungkap kasus tersebut beberapa jajaran kepolisian di luar Polda Jabar turut membantu penyidikan maupun penyelidikan.
Terbukti Bareskrim Mabes Polri juga ikut serta.
Yosef minta Pelaku Dihukum Berat
Pelaku dari perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) sampai dengan saat ini belum terungkap dan masih diburu polisi.
Suami sekaligus ayah korban yakni Yosef (55) dengan menggebu-gebu meminta pelaku dikenai hukuman mati seberat-beratnya tanpa ada toleransi.
"Sekali lagi, pokoknya pelaku dihukum seberat-beratnya tidak ada toleransi, karena sudah mengambil nyawa istri sama anak saya. Tidak ada toleransi," ucap Yosef kepada TribunJabar.id, Selasa (25/1/2022).
Bahkan, menurut Yosef pelaku dari perampasan nyawa Tuti dan Amalia harus dihukum mati karena sudah merenggut kebahagian keluarganya.
"Pokoknya tidak ada toleransi kalo bisa pelaku dihukum mati saya mohon itu lagi, soalnya itu nyawa anak dan istri saya," katanya.
Kasus perampasan ibu dan anak di Subang masih belum terungkap hingga hari ke-161 atau sudah lima bulan lebih.
Progres terbaru dari kasus ini, jajaran Polda Jabar sudah menyebar sketsa wajah dari terduga pelaku ke seluruh jajaran Polres maupun Polda di Indonesia.
Mengetahui hal tersebut, Yosef (55) menyambut baik atas kinerja pihak kepolisian yang tidak ada henti-hentinya terus berusaha untuk mengungkap kematian istrinya Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
"Saya baru dengar terkait itu, tapi saya berterima masih kembali, saya percaya dan yakin sepenuhnya kepada penyidik dari Polda Jabar atas progres ini," ucap Yosef kepada TribunJabar.id, Selasa (25/1/2022).
Menurut Yosef, ia saat ini sudah bersatu bersama anaknya yaitu Yoris (34) demi satu visi dan misi yang untuk sama-sama mengawal kasus tersebut demi keadilan.
"Dan saya sudah bersatu bersama anak saya Yoris karena hampir 5 bulan saya terpisah dengan anak saya. Tekad saya dan anak saya secepatnya pelaku diungkap," katanya.
Ancaman hukuman mati sendiri menanti pelaku kasus Subang.
Pasalnya, dari awal, dalam menyelidiki kasus Subang, polisi menerapkan penyelidikan kasus perampasan nyawa seperti diatur di Pasal 338 KUH Pidana dan kasus perampasan nyawa berencana di Pasal 340 KUH Pidana.
Ancaman pidana Pasl 340 KUH Pidana ini maksimal hukuman mati.
Kata Polisi Soal Sebar Sketsa Wajah Pelaku ke Seluruh Polda, Diduga kabur ke Luar Jawa?
Memasuki minggu terakhir Januari 2022, Polda Jabar masih belum mengungkap siapa pelaku dibalik perampasan nyawa ibu dan anak di Subang.
Di akhir 2021, Kapolda Jabar Irjen Suntana sempat menyatakan jika pelaku akan diungkap secepatnya di awal Januari 2022. Namun hingga saat ini, belum ada tanda-tanda siapa pelakunya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih terus berusaha menangkap terduga pelaku.
"Subang juga masih penyidikan. Masih mengejar DPO," ujar Ibrahim Tompo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/1/2022).
Sketsa terduga pelaku pun, kata dia, sudah disebar ke seluruh wilayah Indonesia karena ada dugaan pelaku kasus Subang melarikan diri ke luar Jawa.
"Sketsanya sudah kita sebar ke Polres-Polres wilayah, sampai ke Polda seluruh Indonesia juga terkirim (sketsanya)," katanya.
Sebelumnya, Polda Jabar berhasil mendapatkan sketsa wajah terduga pelaku dari hasil keterangan saksi-saksi potensial, serta bantuan Inafis Bareskrim Mabes Polri.
Pihaknya juga mengaku sudah menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku ke masyarakat, untuk membantu menemukan pelaku.
"Kita imbau kepada masyarakat bagi yang mengetahui identitas yang sama dengan sketsa itu agar memberikan informasi kepada pihak kepolisian," katanya.