Kapolda Sampaikan Komitmen Tuntaskan Kasus Subang Awal Tahun, Ini Upaya yang Sudah Dilakukan Polisi
Misteri masih menyelimuti kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalan Cagak, Subang. Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana menargetkan perkara ini bisa terungkap
Segala petunjuk dan bukti yang bersifat konvensional yang bisa membantu penyidikan bakal disandingkan secara digital.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar Kombes Pol Yani Sudarto mengatakan, polisi sudah mengambil langkah-langkah penyidikan.
Langkah-langkah tersebut, yakni olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak 5 kali, dua kali otopsi, dan memeriksa 69 orang saksi.
"Saksi 69 yang sudah diperiksa, 15 di antaranya dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas di TKP, 32 saksi untuk menentukan alibi, sedangkan 11 saksi lain tidak berhubungan dengan peristiwa tapi diambil keterangannya," ujar Yani di Mapolda Jabar, 29 November 2021.
Yani menyampaikan, polisi juga sudah memeriksa tujuh saksi ahli. Pihaknya juga melakukan analisis terhadap closed circuit television (CCTV) di puluhan titik lokasi.
"Analisa IT termasuk analisa terhadap CCTV yang kurang lebih ada 40-50 titik sepanjang 50 Km," bebernya.
Polisi juga sudah mendapat sketsa wajah terduga pelaku. Sketsa tersebut merupakan hasil analisis tim Inafis Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut," ujarnya.
Petunjuk yang ditemukan polisi
Berdasarkan catatan Kompas.com, pihak kepolisian telah menemukan sederet petunjuk.
Petunjuk-petunjuk itu, yakni bercak darah di kamar korban dan mobil tempat dua korban ditemukan, jejak kaki, serta sidik jari.
Polisi juga menemukan papan penggilasan dengan bercak darah yang disembunyikan di rak barang bekas, pisau, dan pakaian korban.

Dari rekaman kamera CCTV ditemukan petunjuk bahwa pembunuhan ibu dan anak tersebut berkaitan dengan mobil Avanza putih dan sebuah sepeda motor. Berdasarkan hasil penyelidikan, diduga kuat pelaku memiliki akses keluar masuk rumah.
Hal ini terlihat dari tidak ditemukannya kerusakan di pintu rumah korban. Dugaan perampokan pun telah gugur, lantaran tidak ditemukan barang berharga yang hilang, kecuali ponsel Amalia.
Penyebab polisi sulit mengungkap kasus