Produk Kreatif Dari Karung Goni karya Anak Bandung, Andalkan Jasa Ekpedisi Penuhi Permintaan Pasar
Di tangan Muhammad Fariz, karung goni yang sepintas sulit diolah jadi barang berharga, ternyata bisa disulal jadi produk kreatif dan menghasilkan uang
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Di tangan Muhammad Fariz, karung goni yang sepintas sulit diolah jadi barang berharga, ternyata bisa disulal jadi produk kreatif dan menghasilkan uang.
Muhammad Fariz merupakan salah satu dari sedikit kreator muda yang mampu melirik karung goni jadi produk fesyen skala usaha kecil menengah yang menjanjikan.
Terlebih di era yang serba kreatif saat ini dimana orang akan semakin bersaing membuat kreativitas yang bisa diandalkan untuk menjadi sebuah usaha yang menjanjikan.
Di tangannya, karung goni yang tadinya kain kasar dan kusam, disulap menjadi sumber kreativitas yang dikagumi banyak orang dari Sabang sampai Merauke lewat brand bernama Rumah Karung Goni.
Baca juga: Dukungan Program Pemerintah dalam Pemberdayaan UMKM untuk Memperkuat Stabilitas Ekonomi Daerah
Kepada Tribun Jabar, pria 30 tahun ini mengatakan bahwa ide awal membuat barang-barang kreatif dan produk fesyen dari karung goni berawal saat ia berjualan karung goni.
"Sebenarnya ide mengolah karung goni juga berawal dari permintaan konsumen yang ingin dibuatkan sebuah barang yang menggunakan bahan baku karung goni," tutur Fariz ketika ditemui di Rumah Karung Goni, di Jalan Kawung Picis, Sukaluyu, Kota Bandung belum lama ini.
Dari ide itu, ia beranikan diri membuat sebuah barang custom berbentuk tas dengan detil spesifikasi berdasarkan pesanan pelanggannya.
Ia pun kemudian mencari konveksi yang bisa mengerjakan pesanan pelanggannya. Di luar dugaan, tas yang dibuat dari bahan karung goni itu berhasil diciptakan dengan kondisi yang memuaskan dan dianggap layak diperjual-belikan serta memuaskan konsumen pemesannya.
"Dari situ kemudian saya mulai membuat barang-barang bentuk lain dari bahan dasar karung goni ini," ujarnya.
Adapun barang-barang yang berhasil dibuat dengan bahan baku karung goni ini diantaranya adalah tas, ransel, keranjang, dompet ponsel, taplak meja, hiasan dinding, dan lain sebagainya.
Total lebih dari 50 jenis barang berbahan dasar karung goni yang berhasil diciptakan oleh Fariz melalui brand Rumah Karung Goni.
Peminatnya pun berasal dari berbagai kalangan usia dan daerah. Kini omzet Rumah Karung Goni pun sudah mencapai jutaan per bulannya.
"Terjauh sih pemesannya dari Aceh dan Papua namun memang sebagian besar masih di seputar Pulau Jawa," katanya.
Fariz menyebutkan bahwa sejauh ini pemesanan dan penjualan barang-barang Rumah Karung Goni masih didominasi secara daring.
Karena itu, jasa pengiriman barang jadi faktor penentu. Untuk memastikan produk fesyennya diterima tanpa ada komplen, dia harus memilih jasa ekspedisi yang tepat sebelum menentukan pilihan.
"Ketepatan memilih jasa ekspedisi ini, mau tidak mau, akan turut menentukan brand kita juga karena memang kita harus menjaga kepercayaan konsumen. Bukan hanya dari segi kualitas barang saja, namun juga dari segi ketepatan dan kecepatan pengiriman barang, itu sangat penting," katanya.
Fariz tak ragu memilih JNE. Ia memilih perusahaan logistik yang sudah eksis 31 tahun, dari sejak pertama kali ia membuka Rumah Karung Goni pada 2015.
Bukan tanpa alasan ia setia menggunakan jasa ekspedisi JNE hingga kini. Menurut Fariz, banyak sekali keuntungan yang ia peroleh menggunakan jasa JNE.
Baca juga: Berkontribusi Bagi Perekonomian Nasional, Airlangga; Pemerintah Akan Tingkatkan Porsi Kredit UMKM
"Sebagai pengusaha mikro kecil, menurut saya JNE sudah mampu membantu kelangsungan usaha saya karena berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat dan konsumen setia, berkat ketepatan dan kecepatan pengiriman," katanya.
Di mata Fariz, dengan bantuan jasa ekspedisi seperti JNE, pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat terbantu karena konektivitas kebutuhan produsen dan konsumen akan terbantu dan turut terdongkrak. Ini, menurutnya, menjadi salah satu kunci yang membuat pelaku UMKM bertahan, bahkan melesat, terutama di era pandemi saat ini.
"Tanpa bantuan ekspedisi, misalnya, barang sering terlambat atau tiba tidak tepat waktu, barang rusak, dan lain sebagainya, bagaimana bisa kita mendapatkan kepercayaan penuh dari konsumen," ujarnya.
Terlebih lagi jika dikaitkan dengan era digital saat ini, Fariz menilai jasa ekspedisi JNE sudah mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi terkini dan memenuhi harapan para pelaku UMKM termasuk dirinya.
Saat ini, #JNE31tahun. Di usianya yang ke31, #JNEMajuIndonesia. #JNEcontentcompetition2021.
Fitur-fitur digital yang dimiliki jasa logistik ini dinilainya sudah sangat mumpuni dan membantu kelangsungan usaha pelaku UMKM. Sejumlah fitur yang membantu ini diantaranya layanan tracking atau lacak barang yang selalu update, melacak lokasi pengiriman, dan lain sebagainya.
"Kemudian produk lainnya yang membantu kami sebagai pelaku UMKM adalah seperti pengiriman ekspres, Super Speed, esok sampai, reguler, ongkos kirim yang ekonomis, hingga layanan member dan jemput barang yang sangat menguntungkan pelaku usaha. Ini semua tentunya sangat membantu pengeluaran kita sebagai produsen, istilahnya kita bisa hemat banyak lah dengan layanan-layanan seperti ini," ujarnya. (kemal setia permana)