Sebelum Wafat, Maura Magnalia Terjebak Masa Sulit bahkan Frustasi, Nurul Arifin Beberkan Firasatnya

Sebelum meninggal, Maura Magnalia, anak Nurul Arifin sempat mengalami masa sulit.

Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Instagram/na_nurularifin
Maura Magnalia, putri Nurul Arifin sempat alami masa sulit sebelum meninggal. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebelum meninggal, Maura Magnalia, anak Nurul Arifin sempat mengalami masa sulit.

Kini, kenyataan Maura Magnalia meninggal dunia ini membawa duka mendalam bagi sang ibu tercinta.

Nurul Arifin belakangan ini sempat melihat sang anak frustasi akibat pandemi Covid-19.

Pandemi corona memang berlangsung sejak 2020. Penyebaran Covid-19 yang mematikan di seluruh dunia membuat berbagai negara, membuat hidup manusia berubah.

Perubahan ini berdampak terhadap putri Nurul Arifin.

Baca juga: Maura Magnalia Wafat, Anak Nurul Arifin Ini Baru Lulus S2 di Sydney, Cita-cita Mulianya Tak Tercapai

Nurul menilai, anaknya frustasi karena tidak bisa bergaul seperti biasanya.

Maura tidak bisa bepergian sehingga kesulitan bertemu teman-teman secara langsung.

Maura Magnalia Widyatri putri sulung dari Nurul Arifin meninggal dunia
Maura Magnalia Widyatri putri sulung dari Nurul Arifin meninggal dunia (Instagram Nurul Arifin)

"Pandemi ini membawa akibat, banyak orang frustasi karena tidak bisa bergaul bebas, mau interaksi sulit, lama-lama BT juga ya. Mungkin anak saya korban dari ini semua, jadi frustasi menjadi asosial, biasanya berkumpul dengan teman-temannya jadi sulit," katanya dalam video wawancara yang ditayangkan kanal Youtube OFFCIAL NITNOT.

Kemudian, ia juga merasakan apa yang membebani putrinya gara-gara pandemi.

"Saya juga kalau ada teman-temannya ke sini minta antigen dulu, jadi mungkin hal-hal ini membenani dia. Tidak semua orang bisa kuat ya," kata Nurul.

Ia melihat, Maura Magnalia merasakan frustasi parah karena berbagai batasan yang ada selama masa pandemi.

"Apa yang saya lihat sekarang ini bentuk frustasi. Mungkin salah satunya ada unsur akibat dari pandemi ada larangan ini itu jadi membuat dia tidak bisa bebas berekspresi. Agaknya frustasinya agak dalam," kata Nurul.

Ia menyebut, karakter anaknya memang eksentrik dan berjiwa bebas.

"Maura anak yang sangat cantik, pintar, cerdas. Mungkin karena cerdasnya jadi eksentrik, tatonya ada di seluruh badan, tidak mau dibatasi, jangan melarang saya itu bagian dari kepuasan saya," cerita politisi itu.

Sebelum sang anak meninggal, Nurul pun sempat merasakan firasat.

Ia menyadari, belakangan ini kerap menghkawatirkan putri cantiknya.

"Firasatnya saya dalam beberapa hari ada ketakutan 'gimana Maura gimana Maura' karena harus didampingi terus, dalam masa rentan seperti itu, labil, saya merasa harus mendampingi terus," katanya.

Namun, kini ia harus menerima kenyataan karena Maura Magnalia meninggal dunia.

"Namun apa yang malam terjadi sekarang ini yang terbaik dari yang Maura dapatkan. Saya berharap dia sudah menemukan surga," ujar Nurul Arifin.

Masalah Lain yang Membuat Kondisi Anak Nurul Arifin Drop

Maura Magnalia, anak Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono kini tinggal kenangan.

Maura Magnalia meninggal dunia secara tiba-tiba karena serangan jantung pada Selasa (25/1/2022).

Sebelum meninggal, putri Nurul Arifin ternyata sedang sibuk mempersiapkan wisuda.

Baca juga: Penyebab Putri Nurul Arifin, Maura Magnalia Meninggal Mendadak, Malamnya Masih Ada di Meja Makan

Mayong Suryo menyatakan, putrinya baru lulus  S2 dari Sydney University, Australia.

Dalam video wawancara yang ditayangkankan kanal Youtube OFFICIAL NITNOT, putrinya lulus studi Social Culture di University of Sydney.

Ia menilai, kesibukan Maura Magnalia akhir-akhir ini membuat sang anak kurang tidur.

Hal itu kemungkinan yang memicu anak Nurul Arifin tiba-tiba drop lalu meninggal.

"Mungkin karena kondisinya lagi drop, dia tidak tidur dia lagi mengurus wisudanya. Bulan depan dia akan wisuda dari Sydney University, dia baru selesai S2, wisudanya belum tahu boleh atau tidak ke Australi karena lockdown," katanya.

Kemudian suami Nurul Arifin ini menjelaskan, sang anak juga sedang sibuk mencari pekerjaan.

"Dia juga melamar-melamar kerja mungkin karea stres berapa hari karena tidak tidur. Ternyata ada beberapa hal yang tidak bisa dideteksi leh kita semua. Mungkin Maura sendiri juga tidak menduga akan berakibat fatal," ujarnya.

Menurut Mayong, Maura Magnalia sempat bercerita pada malam sebelum meninggal.

Selain soal wisuda, anak Nurul Arifin itu menyatakan ada pihak yang merespons lamaran kerjanya.

"Dia diterima kerja di Bali tapi, terus dia lagi mikir aku ke Bali apa enggak ya, nanti dulu deh. Dia lagi di masa-masa agak sulit ya menurut kami.

Sekolah udah selesai, tapi belum wisuda. Di sisi lain dia harus mencari kerja dari beberapa lamaran itu, ternyata dia cerita ada satu yang minta aku datang akan mem-follow up tapi di Bali," kata suami Mayong Suryo Laksono.

Namun, momen itu menjadi percakapan terakhirnya dengan Maura Magnalia Madyaratri.

Pada Selasa subuh, ART mereka menemukan Maura dalam keadaan tak sadarkan diri di meja makan.

Tubuh perempuan muda yang cantik ini juga sudah dingin.

"Tadi malam jam 1 masih ngobrol sama Mas Mayong, terus chatting sama temannya, jam setengah 5 pembantu kami bangun, dia (Maura) udah terkulai di meja makan, diangkat udah dingin," kata Nurul.

Artis sekaligus politisi itu langsung membawa putrinya ke rumah sakit bersama sang suami.

Namun, nyawa sang anak tidak tertolong. Setelah tiba di rumah sakit, Maura Magnalia dinyatakan wafat pada pukul 05.37.

"Dia kalau sebabnya henti jantung. Dibawa ke rumah sakit jam 5 pagi dan dinyatakan meninggal 05.37 jadi sempet ada waktu 37 menit dan tidak tertolong, sudah lemas dan dingin," kata Mayong.

Kini, anak sulung Nurul dan Mayong pun telah tiada. Sebagai orangtua, mereka sedih karena kehilangan seorang anak perempuan.

"Kami punya anak dua, tapi sekarang anak kami cuma satu, tapi yang Maura hadapi sekarang takdir dari Tuhan," kata Nurul Arifin sambil terisak.

Kini, apa yang dicita-citakan Maura pun tidak tercapai. Padahal, anak muda yang cantik itu memiliki cita-cita mulia yaitu nebjadi seorang dosen.

"Dia ingin jadi dosen. Sebelum pandemi, dia ngajar ekskul. Kayak bapaknya lah, suka ngajar. Dia cita-citanya mau jadi dosen," kata Nurul.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved