Kadin Jabar Gandeng ADB Dukung UKM Naik Kelas dan Berdaya Saing

Kadin Jabar menggandeng Asian Development Bank (ADB) mendorong pelaku UKM naik kelas dan berdaya saing

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Kadin Jawa Barat bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB) melakukan kegiatan Training Needs Assessment Workshop At Company Level bagi pelaku UKM di Bandung, Selasa (25/1/2022). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Jawa Barat terus berupaya mendukung para pengusaha termasuk UMK untuk bangkit saat pandemi.

Kali ini Kadin Jawa Barat bekerjasama dengan Asian Development Bank (ADB) melakukan kegiatan Training Needs Assessment Workshop At Company Level bagi pelaku UKM di Bandung, Selasa (25/1/2022).

Menurut Ketua Kadin Jawa Barat, Cucu Sutara, Training Needs Assessment Workshop At Company Level untuk meningkatkan kualitas agar pengusaha jawa barat bisa naik kelas.

Baca juga: bjb Jalin Kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam Penyaluran Kredit Ritel

"Kegiatan ini juga untuk menginventarisir apa saja kebutuhan dasar pengusaha agar usaha berjalan baik bahkan bisa meningkat. Kita lihat apakah ada persoalan teknis seperti produksi , pemasaran , permodalan. Hasilnya nanti dengan harapan pengusaha bisa kuat dan maju ke depan," katanya.

Kadin Jabar menggelar kegiatan ini merupakan tugas dan fungsinya sebagi induk organisasi para pengusaha baik yang bergabung di asosiasi maupun tidak bergabung di asosiasi tersebut.

Ia mengatakan Kadin juga  berupaya melindungi dan menciptakan pengusaha agar aman nyaman serta dapat bersaing secara sehat.

"Kadin ingin meningkatkan sumber daya manusia yang tumbuh cerdas dan bersaing.  Misal jangan sampai investasi di Jabar itu nantinya sumber daya manusianya dari luar, saatnya kita tidak boleh berpangku tangan tapi bersinergi dan berkolabirasi dalam rangka membangun Jawa Barat yang lebih maju," Katanya.

Di lokasi yang sama, Hadi.S.Cokro, Waketum Pengembangan Usaha Berbasis Teknologi Terapan dan Ketum Yayasan PSDM Kadin Jabar dan di Komite Vokasi Daerah Jabar mengatakan, kegiatan Training Needs Assessment Workshop At Company Level sebagai salah satu upaya untuk Upskilling bagi UKM.

Baca juga: UKM Bandung Kembali Menggeliat, PT Kahatex Siapkan Perlindungan Sosial Pekerja Seni

Saat ini jumlah UKM di Indonesia cukup banyak namun masih mengalami sejumlah kendala atau persoalan seperti masalah akses dari keuangan, akses pasar, termasuk akses  teknologi.

"Untuk akses keuangan berkaitan dengan kemampuan adminstrasi keuangan. Selain itu juga terkait proses bisnis, manajemen, administrasi keuangan dan IT. Ini yang perlu kita tingkatkan (upskilling)," katanya.

Secara umum, katanya, pelaku UKM masih mengalami persoalan administrasi keuangan dan perpajakan.

"Karena kalau sudah benar, akses keuangan akan mudah," katanya.

Pelaku UKM juga masih mengalami persoalan akses pasar. Meski sudah ada pasar online termasuk e Commerce, namun terkendala kualitas produk.

"Meski akses sudah dibuka, media sudah ada tapi produk qualitynya yang umumnya jadi masalah. Harusnya memiliki kualitas yang baik dan standar. Mereka juga masih mengalami persoalan bagaimana menjamin kualitas untuk sustain (berlanjut). Persolana lain, terkait teknologi. Sudah seharusnya pelaku UKM bertransfromasi ke arah digital," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved