Layani 3,1 Juta Penduduk, Kabupaten Bandung Butuh 750 Truk Pengangkut Sampah, yang Ada Hanya Segini
Kabupaten Bandung menghasilkan 1.268 ton sampah per hari dan yang terangkut ke TPA, hanya 300 ton per hari akibat keterbatasan armada pengangkut sampa
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kabupaten Bandung menghasilkan 1.268 ton sampah per hari dan yang terangkut ke TPA, hanya 300 ton per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengungkapkan, selain keterbatasan armada pengangkut sampah di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung ini dan hanya dilayani oleh 4 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pengelolaan sampah, yang masing-masing melayani 7-8 kecamatan.
“Kami memang terkendala armada. Setiap hari 109 armada hanya bisa mengangkut sampah 280-300 ton per hari," kata Asep, saat dikonfirmasi, Selasa (25/1/2022).
Dari informasi yang didapat, dengan jumlah penduduk Kabupaten Bandung sekitar 3,6 juta jiwa, armada pengangkut sampah idealnya sekitar 750 unit, saat ini hanya tersedia 109 unit.
"Bukan itu saja, kondisi TPA Sarimukti yang sudah overload, mengakibatkan antrean panjang truk pengangkutan sampah dari masyarakat se-Bandung Raya,” kata Asep.
Menurut Asep, penghitungan produksi sampah per hari itu mengacu ke Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008.
"Potensi per orang buang sampah antara 0,8 sampai 0,7 kilogram per hari," katanya.
Asep mengungkapkan, mengenai tumpukan sampah di Pasar Sehat Cileunyi, pihaknya tengah melakukan koordinasi mengenai pengangkutan dan giat opsih yang bekerjasama dengan pengelola pasar.
Pengelolaan sampah di daerah tersebut, ditangani oleh UPTD pengelolaan sampah Rancaekek dengan cakupan pelayanan 7 kecamatan, yakni Nagreg, Cileunyi, Cilengkrang, Cimenyan, Rancaekek, Cicalengka dan Cikancung.
Menurutnya, dengan 24 armada truk berkapasitas 6 kubik, pengangkutan di 7 wilayah tersebut diakui sering terhambat.
“Selain jarak TPS ke TPA Sarimukti cukup jauh, seminggu kami hanya bisa melakukan 4 kali penarikan sampah untuk 7 wilayah tersebut, secara berkala," kata dia.
Asep, memastikan, petugas akan melakukan pengangkutan dan opsih setelah koordinasi dengan pengelola Pasar Sehat Cileunyi.
“Sampah ini tanggungjawab kita bersama, bukan pemerintah saja. Maka saya harap dengan kondisi saat ini, kesadaran bersama harus bangkit dan mengakar menjadi budaya sadar sampah hingga anak cucu,” ucapnya. (*)