KASUS SUBANG Hari Ke-159, Kuasa Hukum: Tudingan ke Danu Terpatahkan, Ada Kepentingan Besar

Hari ini, Minggu (23/1/2022), kasus penemuan mayat ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, memasuki hari ke-159.

Editor: Hermawan Aksan
kolase
Kolase Amalia Mustika Ratu dan Danu 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Hari ini, Minggu (23/1/2022), kasus penemuan mayat ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, memasuki hari ke-159.

Namun, kasus perampasan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu itu belum juga terungkap.

Kabar terakhir, pernyataan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, bahwa polisi masih mengejar buron kasus Subang itu disambut gembira kubu Muhammad Ramdanu alias Danu. 

Selama ini Danu kerap disudutkan dan dicurgai terlibat dalam kasus penghilangan nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. 

Baca juga: UPDATE Kasus Subang: Pernyataan Terkini Polda Jabar, Sebar Sketsa ke Polres dan Polda Se-Indonesia

Danu bahkan juga dicurigai sebagai sosok di balik sketsa wajah pelaku yang dirilis Polda Jabar akhir tahun 2021 silam. 

"Kami bersyukur bahwa klien kami yang akhir-akhir ini disudutkan dan dicurigai oleh pihak-pihak tertentu akhirnya terpatahkan," kata Taufan seperti dikutip dari kanal Youtube Heri Susanto. 

Status buron itu mengindikasikan bahwa pelaku pembunuhan ini dari luar atau bukan termasuk daftar saksi yang selama ini diperiksa polisi. 

Hal ini, menurut Taufan, adalah progres yang baik untuk mengusut tuntas kasus ini. 

Menurut analisisnya, jika pelaku pembunuhan dari luar, biasanya tidak punya tendensi, dendam, atau ikatan asmara.

Dan, biasanya mereka adalah kelompok profesional yang memiliki keahlian melakukan eksekusi pembunuhan. 

Hal ini dimungkinkan karena sudah lima bulan kasus ini terjadi, polisi juga belum bisa mengungkapnya.

 
"Kesulitan inilah yang mengindikasikan mereka profesional. Mengerti SOP-SOP penyidik. Ditambah minimnya bukti pendukung, CCTV buram."

"Jejak atau sidik jari juga sulit ditemukan karena pelaku merapikan perbuatannya dengan baik. Kalau orang awam, sulit," katanya. 

Taufan berharap buron ini bisa segera ditangkap sehingga bisa diketahui siapa-siapa saja di belakangnya. 

Baca juga: 5 Bulan Kasus Subang, Dulu Saling Tuding, Yosef dan Yoris Kini Mesra,Bersama Tunggu Pelaku Terungkap

"Kalau pelaku dari luar, pelaku tidak ada tendensi apa pun. Dia hanya menjalankan tugas."

"Siapa yang memberi tugas, siapa yang membayar, siapa yang berkepentingan di sini," katanya. 

Taufan juga mencermati kondisi TKP saat kejadian, yakni kondisi rumah tidak ada yang rusak serta tidak ada satu pun barang yang hilang kecuali tiga ponsel Amalia.

Dia menduga, ada pihak yang memudahkan pelaku melakukan aksinya tersebut.  

"Pembunuhan dilakukan jam 11-12 (malam) dan yang dahulu adalah Ibu Tuti. Ini sudah hilang asumsi tentang asmara."

"Ini pasti ada motif lain yang harus ditelusuri polisi. Kalau motif ketemu, akan relatif mudah," katanya. 

Taufan menduga ada kepentingan besar di balik pembunuhan ini karena mengorbankan seseorang sebagai pelakunya. 

"Bukan hanya sakit hati semata. Tapi ini dendam atau kepentingan besar yang sifatnya global."

"Saya yakin posisi Danu jauh dari motif-motif itu," katanya. 

Menurut Taufan, pembunuhan ini sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya, sudah dipelajari dan sudah diarahkan. 

Namun, dia yakin pembunuhan ini akan segera terungkap karena tidak ada kejahatan yang sempurna.

Saat ini, Polda Jabar dan jajarannya tengah memburu terduga pelaku yang sosoknya telah dibuat dalam bentuk sketsa wajah. 

Pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang diduga berusia 30 tahun ini belum diketahui keberadaannya. 

Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, pihaknya sampai saat ini masih terus berusaha menangkap terduga pelaku.

"Subang juga masih penyidikan. Masih mengejar DPO," ujar Ibrahim Tompo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/1/2022).

Sketsa terduga pelaku pun, kata dia, sudah disebar ke seluruh Indonesia.

"Sketsanya sudah kami sebar ke polres-polres wilayah, sampai ke polda seluruh Indonesia juga terkirim (sketsanya)," katanya.

Sebelumnya, Polda Jabar berhasil mendapatkan sketsa wajah terduga pelaku dari hasil keterangan saksi-saksi potensial, serta bantuan Inafis Bareskrim Mabes Polri.

Pihaknya juga mengaku sudah menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku ke masyarakat, untuk membantu menemukan pelaku.

 "Kami imbau kepada masyarakat bagi yang mengetahui identitas yang sama dengan sketsa itu agar memberikan informasi kepada pihak kepolisian," katanya.

Seperti diketahui, sketsa tersebut dibuat dalam posisi menyamping dan membelakangi.

Dari samping, terlihat wajah terduga pelaku memiliki dagu lancip dengan bentuk muka oval.

Berikut ini perincian identifikasi sketsa wajah pelaku :

Nama: Mr X

Jenis Kelamin: laki-laki

Usia: 30 tahun

Bentuk muka: Oval

Bentuk dagu: Lancip

Warna rambut: hitam

Hidung: lurus

Bentuk badan: sedang

Warna kulit: putih bersih

Informasi lain: Memakai kemeja kotak-kotak hitam garis putih.

Saling Tuding

Muhammad Ramdanu bersumpah tidak terlibat kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Taufan sindir statemen kuasa hukum Yoris dan Yosef yang telah menyindir Danu.
Muhammad Ramdanu bersumpah tidak terlibat kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Taufan sindir statemen kuasa hukum Yoris dan Yosef yang telah menyindir Danu. (kolase youtube freddy sudaryanto sport/tribun jabar)

Munculnya sketsa wajah teruga pelaku menimbulkan saling tuding diantara kubu yang selama ini berseteru. 

Kuasa hukum Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat, menuding sosok yang ada di sketsa menyerupai saksi yang keterangannya berubah-ubah saat diperiksa penyidik. 

Tudingan ini mengarahkan ke saksi Muhammad Ramdanu alias Danu yang sudah belasan kali diperiksa. 

Selain mengarahkan tudingan ke Danu, Rohman juga mencurigai saksi Wahyu Kurnia. Kepala SMK yang dikelola yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef

Rohman mencurigai Wahyu, karena belum lama ini mengundurkan diri sebagai Kepala SMk BIna Prestasi Nasional milik yayasan Yosef.

Padahal saat ini yayasan Bina Prestasi Nasional sedang dikelola kembali oleh Yosef dan Yoris.

Terpisah, manuver Rohman Hidayah yang terus mencurigai pihak-pihak lain mendapat balasan dari kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo. 

Menurut Taufan, sosok-sosok yang dicurigai kubu Yoris ini justru yang harus dijaga, dan diamankan polisi. 

Jangan sampai sosok ini mudah diintervensi sehingga memberikan kesaksian yang berbeda. 

"Saksi yang dicurigai oleh kubu pak Rohman, itu saya pastikan dia punya info kesaksian yang sangat bermanfaat sebagai petunjuk polisi mengungkap kauss ini," kata Taufan. 

Taufan mencontohkan Danu yang terus dicurigai kubu Yoris. 

Ternyata, kesaksian Danu ini patut dijadikan petunjuk polisi, seperti soal oknum banpol yang menyuruh Danu masuk ke TKP. 

"Setelah Danu naik dan bisa kita counter. Ada figur baru (yang dicurigai kubu Yoris)."

"Nah, kita sekarang sama-sama suarakan ke polisi agar menjaga Wahyu. Jangan sampai dia ada interfensi. Karean saya yakin ada kesaksian wahyu terkait masalah ini," katanya. 

Sebenarnya, menurut Taufan, statemen-statemen dan tudingan dari pihak Yosef dan Yoris ini sangat mudah dikembalikan lagi ke mereka. 

"Mereka membuka ini, malah kita antisipasi."

"Kami tetap minta kepolisian untuk bisa mengamankan dan menjaga oknum Wahyu." 

"Semakin mereka memncurigai orang, sesungguhnya yang cuap2 ini yang diperiksa kepolisian," katanya.

Taufan juga mempersilahkan pihak Wahyu jika mearsa terancam dan butuh bantuan hukum untuk mendapatangi pihaknya. 

"Pasti kami bela. Siapa pun akan kami dampingi."

"Apalagi kita sudah masuk dala pusaran kasus Subang," tegasnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved