Anak Buah Terima Duit dari Bandar Narkoba, Kombes Riko Sunarko Dicopot dari Kapolrestabes Medan
Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko dicopot dari jabatannya seiring dengan dugaan penerimaan duit dari bandar narkobab Rp 300 juta.
TRIBUNJABAR.ID,MEDAN- Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko dicopot dari jabatannya seiring dengan dugaan penerimaan duit dari bandar narkobab Rp 300 juta.
Kombes Riko Sunarko sempat disebut-sebit memerintahkan anggotanya pakai duit dari bandar narkoba untuk membeli sepeda motor hadiah untuk anggota TNI yang gagalkan peredaran narkoba.
Dikutip dari Tribunnews, belakangan, Riko disebut tidak terbukti dengan tudingan tersebut. Namun, Riko tetap dicopot dari Kapolrestabes Medan.
Selain itu, Riko juga diperiksa di Propam Polda Sumut terkait kasus itu.
Baca juga: KOMPOL Oloan Nyaris Dipukul dan Nangis, Bohong ke Kapolda Sumut Soal Terima Duit Dari Bandar Narkoba
"Saya harus sampaikan guna pemeriksaan lanjutan yang lebih objektif, maka terhitung hari ini saya menarik Kapolrestabes Medan untuk dilanjutkan pemeriksaan di Polda Sumut. Penarikan ini agar proses pemeriksaan berjalan objektif dan transparan serta independen," kata Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak, Jumat (21/1/2022) malam.
Dia mengatakan, pengganti Kapolrestabes Medan yakni Kombes Armia Fahmi.
Jenderal bintang dua itu menyebut bahwa dalam kasus ini, tiga pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Satresnarkoba Polrestabes Medan.
Pertama, soal penggelapan uang hasil penggeledahan yang dilakukan sebanyak Rp 600 juta.
Kedua, soal kepemilikan narkoba oleh personel Satresnarkoba Polrestabes Medan.
Kemudian yang ketiga, soal anggota tersebut menerima uang hasil tangkap lepas istri terduga bandar narkoba sebanyak Rp 300 juta.
Kapolda Sumut mengatakan, uang suap dikembalikan pada 30 juta setelah Imayanti mencabut laporannya.
Baca juga: PROFIL Mayjen Maruli Simanjuntak Menantu Luhut Binsar Pandjaitan yang Ditunjuk Jadi Pangkostrad
"Satu penggelapan uang Rp 600 juta, kedua narkotika dan ketiga adalah (suap) Rp 300 juta. Semua ketiga perkara ini berdasarkan kode etik polri sudah disidangkan," ucapnya.
Uang Rp 300 juta itu diberikan oleh kuasa hukum Imayanti kepada AKP Paul.
Setelah bebas dengan menyetor uang kemudian Imayanti menyadari uang yang sempat disita jumlahnya berkurang.
Di situ iapun melaporkan anggota Satresnarkoba Polrestabes Medan ke Propam Polri.
Kemudian dilakukan penangkapan terhadap anggota Polrestabes Medan oleh Propam Mabes Polri.
Kompol Oloan Hampir Nangis Ketahuan Bohong
Kasat Narkoba Polrestabes Medan Kompol Oloan nyaris dipukul pakai kertas oleh Kabid Propam Polda Sumut Kombes Joas, saat Oloan sempat berbohong pada Kapolda Sumut Irjen Panca Simanjuntak.
Saat itu, ada press conference di Mapolda Sumut, Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak menghadirkan AKP Paul Simamora yang mengaku menerima uang Rp 300 juta dari istri bandar narkoba.
Di depan Irjen Panca Simanjuntak, Paul mengaku menerima Rp 300 juta unutk pelepasan Irmayanti. Kapolda Sumut bertanya, apakah betul ada uang Rp 300 juta dari bandar narkoba. Paul membenarkannya.
"Saya menghadap ke ruangan (Kompol Oloan), melaporkan proses penyidikan Irmayanti," ujarnya ke Kapolda Sumut.
Dia ditanya untuk apa menghadap Kompol Oloan.
"Siap, untuk proses penyelidikan pelepasan," tegasnya.
"Pelepasan Irmayanti sebesar Rp 300 juta, betul itu?," tanya Kapolda Sumut.
"Siap Jendral," katanya.
Tak berhenti disitu, jenderal bintang dua itu lalu menanyakan siapa yang menerima uang tersebut, lalu Paul mengakui dirinya sendiri.
"Siap, dari pengacara kepada saya sendiri," lanjut Paul.
Lalu Kapolda kembali menanyakan apakah uang untuk press rilis, pembelian sepeda motor, dan warsik atas perintah Kapolrestabes Medan.
"Siap tidak ada jenderal," ungkapnya.
Nah, setelah itu, Kapolda Sumut giliran bertanya pada Kompol Oloan untuk mengklarifikasi. Awalnya, Kompol Oloan sempat membantah.
"Siap tidak ada jendaral," kata Kompol Oloan.
Kapolda Sumut mengernyitkan dahi. Kembali bertanya pada Kompol Oloan untuk memastikan jawaban dari anak buahnya itu.
"Yang bener yang mana ini? Yang bener yang mana Oloan. Kamu jangan lari - lari (pernyataannya). Benar gak ada ngomong gitu," balas Irjen Panca Putra Simanjuntak.
Kali ini, Kompol Oloan menjawab dengan bimbang. Sehingga apa yang diucapkan Kompol Oloan membuat Kapolda Sumut kembali bertanya.
"Siap," kata Oloan.
"Siap apanya. Ada atau tidak?," balas Kapolda Sumut.
Kompol Oloan pun akhirnya mengakuinya. "Siap ada Jendral," kata Kompol Oloan.
Nah, saat itulah, Kompol Oloan nyaris dipukul pakai kertas oleh Kabid Propam yangada di belakang Kapolda Sumut.
"Biarkan saja Joas. Biarkan dia ini menjadi sampai clear," kata Panca.
Saat itu, Kompol Oloan wajahnya memerah, menahan rasa sedih dan malu serta ingin nangis.
Bahkan, ketika Kapolda Sumut menanyai beberapa pertanyaan, Oloan tampak menghiraukan.