Fortusis Jabar Khawatir PTM Saat Omicron Sudah Masuk Bandung, Setuju Adanya Swab Tes Acak

Fortusis meminta proses pembelajaran digelar secara hybrid, tak semua tatap muka.

Tribunjabar.id
Ilustrasi PTM di Kota Bandung. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Forum Orangtua Siswa (Fortusis) Jawa Barat meminta pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas kembali untuk dikaji ulang mengingat ditemukannya kasus Omicron yang sudah masuk ke Kota Bandung.

Hal itu diungkap Ketua Fortusis Jabar, Dwi Soebawanto.

Menurutnya, mereka ingin PTM dilakukan secara hybrid, yakni adanya PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama kondisi masih belum ada kepastian aman atau tidaknya.

"Jelas kami merasa khawatir masuknya Omicron di Kota Bandung. Kami setuju kebijakan yang diambil Wali Kota Bogor, Bima Arya dengan adanya ganjil genap untuk mengatur mobilitas warga, sehingga baik itu covid atau variannya akan dapat dikendalikan termasuk ke sekolah," ujarnya saat dihubungi, Jumat (21/1/2022).

Ketika disinggung terkait kegiatan survailen atau tes swab acak (random) yang dilakukan Disdik bersama Dinkes, Dwi mengaku sangatlah mendukung langkah tersebut.

Baginya, tes swab acak sangat berguna untuk mengetahui kondisi siswa maupun pendidik tenaga kependidikan (PTK).

"Bagus kami mendukung asalkan memang tak ada biaya yang dibebankan kepada siswa terkait swab acak. Intinya, kami mau itu ada covid atau tidak PJJ atau metode IT lainnya harus tetap diberlakukan karena saat ini di belahan dunia mana pun termasuk Indonesia, IT (online) sangatlah bagus dibandingkan tatap muka sebab tatap muka perlu adanya infrastruktur dengan pengeluaran yang mahal seperti adanya bangunan dan lainnya," katanya.

Baca juga: Cegah Siswa Terpapar Covid-19, Komisi III DPRD Kota Cirebon Minta Disdik Awasi Ketat PTM 100 Persen

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved